Telset.id, Jakarta – Bagi Anda yang sering memanfaatkan Peta Pelacak Corona untuk mendapatkan informasi tentang penyebaran virus tersebut, harus berhati-hati. Pasalnya, para hacker kini memanfaatkan situs tersebut untuk menyebarkan malware.
Ketika wabah virus corona telah dinyatakan sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia alias WHO, hacker atau peretas justru mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari situasi dengan menyebarkan malware.
{Baca juga: Daftar 10 Hoaks Penyebaran Virus Corona di Indonesia}
Sebelumnya, banyak pihak menyoroti dasbord online Peta Pelacak Corona yang membantu melacak dampak virus itu di seluruh dunia. Meskipun dasbord itu adalah sumber asli, peretas potensial membuat kloningan untuk melancarkan aksi.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Kamis (12/3/2020), peretas membuat situs berbeda yang diklaim sebagai sumber asli. Pengguna lalu wajib memenuhi beberapa persyaratan untuk masuk.
Pengguna akan diminta untuk menginstal aplikasi atau mengumpulkan informasi pribadi dengan cara apa pun di situs pelacak virus corona abal-abal tersebut. Sialnya, aplikasi itu bersifat jahat dan merugikan.
Informasi menyebut bahwa aplikasi tersebut sangat berpotensi membahayan sistem Windows. Kalau tak cermat dan hati-hati, Anda bisa saja menjadi korban praktik tak terpuji yang dilakukan oleh para peretas.
Cara terbaik untuk menjauh dari situs tidak resmi adalah dengan melihat URL di bilah alamat browser. Nah, apabila ternyata URL memiliki arcgis.com sebagai nama domain, Anda berada di tempat yang tepat.
{Baca juga: Antisipasi Corona, Apple Kasih Tips Membersihkan iPhone}
Jika URL menampilkan alamat lain, bisa jadi situs tersebut berbasis komunitas baru atau situs palsu yang dapat membahayakan sistem Anda. Sejauh ini, peretas masih beroperasi di komputer yang bersistem Windows.
Seperti diketahui, semakin merebaknya virus corona telah membuat banyak negara membuat situs pelacak corona. Di Indonesia pun sudah ada, lebih tepatnya di wilayah Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menghadirkan situs khusus untuk pantau penyebaran virus corona di wilayah Jakarta melalui corona.jakarta.do.id.
Melalui situs pantau corona Jakarta, Anda bisa memantau berapa banyak Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di wilayah DKI Jakarta.
Data ODP dan PDP yang ditampilkan tersebut berbasis laporan dari Fasilitas Kesehatan di DKI Jakarta dan telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI.
{Baca juga: Mau Pantau Penyebaran Virus Corona? Cek di Website Ini!}
Sebagai penjelasan, ODP adalah orang dengan gejala demam yang memiliki suhu lebih dari 38 derajat celcius atau terdapat riwayat demam atau ISPA tanpa Pneumonia dan memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Sedangkan PDP adalah orang yang mengalami gejala demam lebih dari 38 derajat celcius atau riwayat demam, dan pneumonia ringan hingga berat, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit atau melakukan kontak dengan orang yang terkontaminasi positif virus corona atau juga dikenal sebagai COVID 19 dalam 14 hari terakhir. [SN/HBS]