Telset.id, Jakarta – Kasus pembobolan mesin ATM di Taiwan ini tergolong canggih dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Pasalnya, hacker bobol ATM tanpa menggunakan kartu kredit atau kartu ATM sama sekali.
Awal pekan ini sepasang hacker asal Taiwan dilaporkan berhasil membawa kabur uang tunai sebanyak USD 2 juta atau sekitar Rp 26 miliar, setelah berhasil membobol mesin ATM. Menariknya, kedua hacker ini tidak menggunakan kartu kredit atau kartu ATM seperti yang biasa dilakukan para perampok, melainkan dengan cara membobol sistem komputer di ATM.
Kelompok hacker ini berhasil menguras 30 ATM milik Taiwanese First Commercial bank. Pihak berwenang masih belum sepenuhnya yakin bagaimana para hacker tersebut bisa menjebol sistem keamanan berlapis yang ada di mesin ATM.
Pihak kepolisian menduga komplotan hacker ini berhasil menyusupkan malware untuk mendapatkan kode akses dalam ATM. Tapi polisi masih bingung bagaimana kode pemrograman tersebut bisa melewati sistem pengamanan yang ketat di ATM.
Hebatnya, kedua hacker ini dilaporkan mampu melakukan aksinya dalam waktu kurang dari 10 menit. Program malware yang pertama mereka susupkan pada ATM untuk mengeluarkan seluruh isi uang, kemudian mampu menghancurkan programnya untuk menghapus jejak kalau pernah diinstall ke dalam sistem ATM.
Menurut kepolisian Taiwan, nampaknya para perampok membobol kode akses ATM menggunakan perangkat khusus, yang diduga seperti smartphone. Pihak produsen mesin ATM yang berasal dari Jerman disebutkan telah mengirimkan telah mengirimkan penyidik ke Taiwan untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan perangkat buatan mereka.
“Kami belum mengetahui bagaimana para perampok ini bisa membawa kabur uang dari ATM. Setahu saya kasus pencurian dengan metode seperti ini baru pertama kali terjadi di sini,” kata seorang pejabat kepolisian Taiwan.
Sementara itu, pihak bank Taiwan telah menutup beberapa mesin ATM mereka sejak serangan itu, agar mencegah para hacker kembali menguras isi ATM mereka lagi.[HBS]