Telset.id, Jakarta – Gerakan aktivis internet amorf alias kelompok hacker Anonymous atau Sang Anonim “bangkit dari kubur”. Aksi mereka terlihat dalam sepekan terakhir di belakang aksi protes terkait kasus kematian George Floyd.
Lahir dan kemudian sempat meramaikan dunia maya lebih dari selusin tahun lalu, Sang Anonim pernah sangat dikenal karena mengatur serangan denial-of-service atau DoS yang sangat fenomenal.
Seperti dilansir New York Post, akun yang menggunakan variasi nama serupa baru-baru ini “mengerjai” atau meretas situs resmi milik kepolisian Minneapolis. Mereka secara sengaja melakukan peretasan kata sandi polisi.
{Baca juga: Suarakan #BlackLiveMatters, Netizen “Demo” Tewasnya George Floyd}
Pada saat yang sama, jutaan akun Twitter mulai mengikuti poster lama Sang Anonim supaya bisa menjadi trending. Banyak cuitan yang menentang polisi, membela Black Lives Matter, dan mengecam Trump.
Dikutip Telset.id, rabu (3/6/2020), tidak jelas siapa atau apa yang mendorong kebangkitan hacker Anonymous. Profesor antropologi Universitas McGill, Gabriella Coleman, mencoba untuk memberi analisa cermat.
Sang profesor yang beberapa waktu lalu menulis sebuah buku tentang kelompok Anonymous ini mengaku diberitahu oleh orang dalam bahwa beberapa tokoh kunci dari satu dekade lalu terlibat dalam aksi. Mereka dibantu oleh amplifikasi mekanis.
“Kemampuan untuk membuat begitu banyak akun baru adalah peretasan sosial-teknologi Anonymous klasik,” kata Coleman. Juru bicara Twitter menyebut ada kesengajaan untuk menghadirkan Sang Anonim.
Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous dikabarkan turun gunung saat berlangsungnya demo George Floyd. Mereka mengancam akan membuka borok Kepolisian Minneapolis, apabila mereka terus menyerang demonstran.
Kelompok peretas ini diduga sudah melancarkan aksinya sengan meretas situs Kepolisian Minneapolis. Terbukti, sejak hari Minggu kemarin, situs Kepolisian Minneapolis dikabarkan tidak bisa diakses, dan hanya menampilkan tulisan “Error 1009”.
Kelompok hacker ini mempublish video yang berisi kecaman mereka pada sikap kepolisian dalam menangani kasus Floyd.
{Baca juga: Hacker Anonymous Ancam Bongkar Kebobrokan Polisi AS}
“Petugas kepolisian yang membunuh penduduk sipil dan melakukan tindak kejahatan harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka seperti halnya kami. Jika tidak, maka mereka meyakini mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau,” ujar Anonymous dalam rekaman video tersebut.
“Sangat disayangkan, kami tidak mempercayai lagi organisasi kalian yang korup untuk menegakkan keadilan, jadi kami akan mengungkap kejahatan kalian kepada dunia,” lanjut mereka.
Anonymous juga mengatakan bahwa sudah ada terlalu banyak catatan buruk soal Kepolisian Minneapolis, Minnesota. Menurut mereka, kasus George Floyd hanyalah puncak gunung es dari sekian banyak kasus rasialisme. [SN/HBS]