Grab dan Gojek Dilaporkan akan Merger?

Telset.id, Jakarta Grab dan Gojek dikabarkan akan melakukan merger. Kedua perusahaan ride-hailing itu dilaporkan sedang melakukan diskusi intens terkait merger perusahaan.

Berdasarkan laporan The Information, dikutip dari Mashable, Grab dan Gojek telah melakukan pertemuan selama bertahun-tahun untuk membahas merger perusahaan. Akan tetapi, pertemuan makin serius selama beberapa bulan terakhir.

Namun, dilansir Telset.id pada Selasa (25/02/2020), pembicaraan kedua perusahaan ini masih jauh dari kata sepakat. Ada beberapa penyebabnya, seperti izin untuk merger, masalah dengan saham, dan lainnya. Gojek sendiri ingin membagi saham dalam skema 50-50.

Analis dari PitchBook, Asad Hussin mengatakan bahwa langkah merger dapat mempercepat kedua perusahaan untuk mendapat laba dan menciptakan nilai signifikan bagi investor.

{Baca juga: Grab Dapat Modal Rp 9,7 Triliun dari Mitsubishi UFJ}

“(Keduanya) telah terkunci dalam perang harga karena mereka bersaing untuk pengguna baru, yang telah mengorbankan margin, bahkan ketika kedua perusahaan menghadapi tekanan dari investor untuk menunjukkan jalan menuju profitabilitas,” katanya.

Hussain juga menambahkan, jika merger itu terjadi, maka valuasi pasar mereka bisa naik menjadi ketiga terbesar di dunia. Perlu diketahui, saat ini valuasi Gojek dan Grab masih kalah dari Uber dan Digi Chuxing.

Gojek dan Grab memang menjadi perusahaan teknologi yang terus berkembang. Pada 2018, Grab mengumpulkan pendapatan USD 1,1 miliar atau Rp 15,3 triliun dan pada 2019 penghasilan mereka naik menjadi  USD 2,3 miliar atau Rp 32 triliun.

{Baca juga: Gojek Beli 4,3% Saham Blue Bird Senilai Rp 411,2 Miliar}

Gojek juga melaporkan pendapatannya sebesar USD 1 miliar atau Rp 13,9 triliun pada tahun lalu. (NM/MF)

SourceMashable

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI