Googlers Kecewa Google “Lindungi” Skandal Seks Andy Rubin

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Laporan bahwa bapak Android, Andy Rubin masih menerima gaji meski sudah mengundurkan diri dari Google  membuat para Googlers atau karyawan Google kecewa. Mereka menilai, Google sudah melakukan perlindungan kepada orang yang telah melakukan pelecehan seksual.

Dilansir Telset.id dari phoneArena pada Senin (29/10/2018), para Googlers dari tingkat menengah hingga eksekutif melakukan pertemuan pada Kamis (25/10/2018) kemarin, terkait laporan dari The New York Times.

Kabarnya, pada pertemuan tersebut mereka membuat surat kepada petinggi Google yang berisi aspirasi soal skandal seks Andy Rubin dan para pelaku pelecehan seksual lainnya.

Mereka mempertanyakan, kenapa bapak Android tersebut mendapatkan perlakukan istimewa ketimbang korban pelecehan itu sendiri.

“Banyak tindakan perusahaan yang menunjukan bahwa perlindungan terhadap pelaku lebih berharga ketimbang kesejahteraan bagi korban mereka. Apa tindakan Google untuk membalikan keadaan ini,” tulis surat tersebut.

Selain itu, sejumlah Googlers juga melampiaskan kekecewaan mereka di Twitter. Seperti Sanette Tanaka Sloan, yang menulis bahwa perlakuan Google kepada Rubin dan pelaku lainnya dapat menghancurkan reputasi Google. Tanaka menilai, kritikannya bertujuan agar Google dapat terus berkembang dengan baik.

Sebelumnya, Google kabarnya tetap memberikan gaji kepada pencipta Android, Andy Rubin meski sudah hengkang dari raksasa pencarian itu. Pria yang dijuluki “Bapak Android” ini kabarnya tetap menerima gaji dengan total USD 90 juta atau Rp 1,3 triliun sejak tahun 2014 silam.

Andy Rubin sendiri mundur dari Google, setelah co-founder  Google, Larry Page memintanya untuk keluar, karena tuduhan pelecehan seksual yang ia terima.

Kasus Andy Rubin berawal dari aduan karyawan Google yang menjadi korban. Menurutnya, Rubin telah melakukan pelecehan seksual kepadanya di kamar hotel pada tahun 2013.

Atas kasus tersebut, Google langsung melakukan penyelidikan internal, dan menyimpulkan bahwa bapak Android itu benar-benar bersalah. Tetapi kasus ini kembali muncul setelah The New York Times merilis laporannya.

CEO Google, Sundar Pichai memberi tanggapan terkait laporan soal dugaan bahwa pihaknya tetap menggaji Andy Rubin, meski dirinya telah keluar sejak tahun 2014 lalu.

Dalam sebuah email yang dikirim kepada seluruh karyawan Google, Pichai seolah tidak membantah atau mendiskreditkan apapun soal laporan tersebut. Sedangkan Andy Rubin membantah pemberitaan tersebut dengan menyebut The New York Times membuat berita yang tidak akurat dan cenderung hoax. (NM/FHP)

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI