Telset.id, Jakarta – Para insinyur Google atau Googlers merasa terganggu dan juga bingung atas kelakuan perusahaan yang diam-diam lacak pergerakan orang yang tidak ingin diikuti hingga investigasi Associated Press pada 2018 mengungkapnya.
Rahasia tersebut terkuak berdasarkan dokumen yang tidak disegel dalam kasus penipuan konsumen. Cuplikan di balik layar itu berasal dari gugatan tiga bulan terhadap Google yang diajukan oleh jaksa agung Arizona, Amerika Serikat (AS).
Dokumen mengungkapkan bahwa Google mengetahui ada masalah besar setelah artikel AP yang diterbitkan pada Agustus 2018 menjelaskan bagaimana perusahaan terus lacak orang via riwayat lokasi.
{Baca juga: Ekstensi Chrome Kasih Tahu Bagaimana Iklan Melacak Anda}
Dokumen yang dirilis termasuk email internal Google dan versi baru dari keluhan sipil negara bagian dengan lebih sedikit redaksi dari aslinya. Google pun mengadakan pertemuan “Oh S—-” untuk membahas alat pelacak lokasinya.
Menurut catatan yang tidak disegel di Pengadilan Tinggi Maricopa County Arizona, Google juga mulai memantau reaksi publik terhadap cerita AP, termasuk bagaimana bisa menjadi tren di Facebook, Twitter, dan media sosial lain.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (30/8/2020), beberapa insinyur Google protes terhadap perusahaan karena menyesatkan orang tentang cara kerja pelacakan lokasinya. “Saya setuju dengan artikel itu,” ujar seorang insinyur.
{Baca juga: Bug iPhone 11 Pro Terus-terusan Lacak Lokasi Pengguna}
Insinyur lain Google menulis, “Memang kami tidak begitu pandai menjelaskan hal ini kepada pengguna”. Insinyur lain setuju bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan jelas membingungkan dari sudut pandang pengguna. (SN/MF)
