Telset.id, Jakarta – Ekstensi browser atau peramban Chrome akan memberi tahu bagaimana iklan melacak Anda. Ekstensi yang dihadirkan Google tersebut bernama Ads Transparency Spotlight alias Alpha.
Tak bisa dimungkiri bahwa iklan adalah bagian dari internet. Namun, iklan di internet lebih pintar karena bisa melacak Anda. Yang membuat mengerikan, iklan di internet tahu kebiasaan menjelajah Anda.
{Baca juga: Google Chrome Bakal Beri Tanda Website Lemot}
Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan pengiklan tahu apa yang Anda sukai, apa yang tidak Anda sukai. Tak lama setelah Anda mencari sesuatu, iklan terkait produk pencarian pun bermunculan di internet.
Tak ingin pengguna terus-terusan resah, menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Selasa (4/8/2020), Google telah mengumumkan ekstensi baru untuk Chrome baru yang disebut Alpha.
Sesuai namanya, Alpha adalah ekstensi yang menunjukkan kepada Anda berapa banyak iklan yang dimuat ke halaman. Alpha juga menunjukkan jenis informasi yang digunakan untuk menayangkan iklan.
“Ekstensi Alpha untuk Chrome adalah bagian dari inisiatif berkelanjutan kami untuk memberi para pengguna lebih banyak visibilitas ke dalam data yang digunakan guna mempersonalisasi iklan,” kata Google.
Saat ini, ekstensi Alpha hanya berfungsi dengan iklan Google. Namun, Google mencoba membuatnya mendukung platform lain. Satu hal yang perlu Anda ketahui. ekstensi Alpha tidak bisa memblokir iklan.
Sebelumnya, Google diterpa isu keamanan data. Menurut laporan perusahaan keamanan siber, Awake Security ratusan ekstensi Google Chrome yang telah diunduh sebanyak 32 juta pengguna merupakan ekstensi palsu dan diduga serangan Spyware.
{Baca juga: 32 Juta Pengguna Google Chrome Terancam Spyware}
Dilansir Telset.id dari CNN Business pada Jumat (19/06/2020) Awake Security melaporkan jika terdapat 111 ekstensi Google Chrome yang berbahaya dan palsu di internet.
Ratusan ekstensi tersebut juga diduga telah diunduh sebanyak sebanyak 32 juta kali sehingga terdapat puluhan juta pengguna Google Chrome yang terancam diserang Spyware.
Serangan Spyware dikabarkan mampu mengambil screenshot atau tangkapan layar, mencuri kredensial login dan mengambil password pengguna. “Para aktor di balik kegiatan ini telah membangun pijakan yang kuat di hampir setiap jaringan,” kata para peneliti di Awake. [SN/HBS]