Jakarta – Google akhir resmi mengumumkan kesepakatan mengakuisisi aplikasi pemetaan berdasarkan GPS dan informasi para pengguna, Waze. Namun tidak disebutkan berapa nilai akuisisi tersebut.
Sebelumnya sempat berhembus kabar bahwa Google siap menggelontorkan USD 1,3 miliar (sekitar Rp 12 triliun) untuk bisa mencaplok startup asal Israel itu.
Waze merupakan aplikasi navigasi yang sedikit berbeda dengan aplikasi pemetaan biasa, karena bisa menampilkan keadaan lalu lintas secara up to date. Laporan yang diberikan Waze ini didapat dari informasi anggotanya.
Tentu Google memiliki alasan khusus hingga akhirnya memutuskan untuk meminang aplikasi ini. Waze mungkin akan tetap menjadi standalone app, namun bukan mustahil jika nantinya Google Maps akan dilengkapi dengan real-time update dari Waze.
Raksasa mesin pencarian itu memang sebelumnya juga telah berjanji bahwa Waze akan tetap independen meski telah diakuisisi Google. Noam Bardin tetap menjadi CEO dan Waze tetap di Israel setidaknya untuk tiga tahun ke depan.
Sebelumnya AllThingsD melaporkan, bahwa Google berani menyiapkan dana dengan jumlah fantastis tadi untuk menjegal rencana Facebook yang dikabarkan juga berminat mengakuisisi Waze.
Facebook dikabarkan telah menyiapkan dana USD1 miliar atau kurang lebih Rp 9 triliun untuk bisa mencaplok startup yang berbasis di Israel itu. Oleh sebab itu raksasa mesin pencari itu bergerak cepat dengan menawarkan dengan angka yang lebih tinggi dari Facebook.
Waze sendiri sebenarnya belum bisa dibilang besar di industri software pemetaan, Saat ini Waze memiliki 47 juta pengguna dan hanya 32% diantaranya adalah pengguna aktif.
Namun yang menarik dari aplikasi peta ini adalah informasi peta dan lalu-lintas yang akurat, dimana informasi lalu-lintas ditampilkan secara real-time yang terus diperbarui oleh pengguna lain ketika berkendara. Dan bahkan selain bisa berinteraksi dan bertukar informasi, para penggunanya juga bisa saling mengobrol.[HBS]