JAKARTA – Maraknya pencurian dan penyalahgunaan data membuat banyak pihak percaya dengan tingkat keamanan ganda yang ditawarkan sejumlah perusahaan teknologi dunia. Tidak jarang pertanyaan pengaman pun ‘memaksa’ pengguna internet memastikan server bahwa sosok tersebut bukanlah robot atau aksi spam.
Ternyata ide dibalik penggunaan pertanyaan pengaman diketahui tidak sepenuhnya aman. Setidaknya hal itulah yang ditemui sebuah studi yang digalang oleh Google baru-baru.
Diwartakan tesetNews dari Ubergizmo, Rabu (26/5/2015), Google menyebut setidaknya ada 43% kesempatan bagi pelaku kejahatan meretas akun Anda meski harus melalui pertanyaan pengaman. Didapati juga sekitar 40 persen pengguna berbahasa Inggris justru tidak mampu mengingat pertanyaan pengaman yang dipakainya.
Lalu apa yang menjadikan raksasa teknologi dunia ini sangsi dengan tingkat keamanan pertanyaan pengaman?
Jawabnya ternyata cukup mudah, karena penyedia jasa internet sudah menyediakan pilihan pertanyaan pengaman versi mereka. Sementara pengguna hanya perlu menyiapkan jawaban terkait dengan pertanyaan yang dipilihnya, misalnya pertanyaan mengenai “Di mana kota kelahiranmu?” atau “Siapa nama guru SD kamu?” dan lainnya.
Hal inilah yang membuat pertanyaan pengaman sebenarnya tidak sepenuhnya aman digunakan untuk melindungi data-data rahasia Anda. Sebenarnya teknologi pengaman apa yang memiliki tingkat keamanan lebih baik? Well, kita tunggu saja bagaimana hasil kemampuan manusia menjadikan keamanan data benar-benar sebagai artefak pribadi yang tidak mudah disalahgunakan banyak pihak.[EA/HBS]