Telset.id, Jakarta – Google telah memecat empat karyawan karena melanggar aturan keamanan data. Pemecatan terjadi beberapa hari setelah sekitar 200 pekerja dan pendukung menggelar demonstrasi di kantor Google di San Francisco.
Para demonstran menuduh manajemen Google melakukan balas dendam kepada karyawan karena menentang kebijakan perusahaan. Protes dipicu oleh tindakan administratif perusahaan terhadap dua karyawan, yakni Laurence Berland dan Rebecca Rivers.
{Baca juga: Google Sudah Pecat 48 Karyawan Akibat Pelecehan Seksual}
Keduanya menerima hukuman berupa cuti tanpa batas pada awal bulan ini. Selama itu, perusahaan akan menyelidiki dugaan pelanggaran kebijakan, termasuk mengakses dokumen dan informasi kalender yang menurut perusahaan berada di luar pekerjaan.
Menurut laporan CNET, seperti dikutip Telset.id, Selasa (26/11/2019), serikat pekerja di raksasa Internet itu mengatakan bahwa Berland merupakan karyawan yang dipecat pada Senin (25/11/2019). Sayang, Berland bisa dimintai komentar mengenai kabar tersebut.
Namun demikian, tiga anggota tim keamanan dan investigasi perusahaan menyatakan bahwa karyawan yang dipecat secara jelas dan berulang telah melakukan pelanggaran kebijakan keamanan data perusahaan. Sayang, Google merahasiakan identitas mereka.
Pemecatan itu akan meningkatkan ketegangan antara pihak manajemen dan karyawan yang telah memprotes keputusan perusahaan tentang masalah sosial. Google telah menyewa perusahaan luar yang kerap menyelesaikan sengketa dengan serikat pekerja.
{Baca juga: Google Bikin Alat untuk Mata-matai Karyawan?}
Awal bulan ini, raksasa mesin pencarian itu menyatakan akan mengurangi pertemuan, yang notabene merupakan tradisi lama perusahaan. CEO Google, Sundar Pichai, mengatakan bahwa pertemuan di internal perusahaan akan diadakan setiap bulan, bukan mingguan atau dua mingguan. [SN/HBS]
Sumber: CNET