Telset.id, Jakarta – Kanker Paru-paru merupakan penyakit yang paling mematikan, karena telah merenggut 1,7 juta jiwa setiap tahunnya. Perusahaan teknologi Google ingin mengubah keadaan itu dengan melatih Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi penyakit tersebut.
Dilansir Telset.id dari Engadget pada Selasa (21/05/2019) selama ini untuk mendeteksi kanker Paru-Paru, ahli radiologi melihat ratusan gambar dari CT Scan tunggal.
Tetapi dengan AI, Google dapat menghasilkan prediksi kanker paru-paru dan mengindentifikasi jaringan kanker yang halus atau nodul paru-paru yang seringkali sulit dilihat.
AI juga dilatih untuk mengungkap tingkat pertumbuhan jaringan yang mencurigakan. Untuk mengujinya, Google meminta AI buatannya memeriksa 45.856 layar CT Scan bagian Dada.
Mereka membandingkan analisa teknologi AI dengan hasil analisa 6 ahli radiologi bersertifikat. Dalam studi pertama, Google AI 5% lebih akurat ketimbang ahli radiologi dalm mendeteksi kanker.
Model ini membutuhkan penelitian dan pengujian klinis tambahan sebelum dapat digunakan, tetapi Google mengatakan hasil awal cukup memuaskan.
{Baca juga: Merinding! Google AI Bisa Prediksi Kematian Manusia}
Di Amerika Serikat hanya 2% hingga 4% pasien yang bisa diobati dari Kanker Paru-paru. Seperti alat pendeteksi penyakit berbasis AI lainnya, Google berharap yang teknologi ini dapat membuat deteksi dini lebih mudah diakses.
Google sendiri bukan pertama kali merancang AI untuk mendeteksi penyakit kanker. Sebelumnya Google mengembangkan teknologi AI sebagai alat deteksi dini kanker payudara. Google bahkan mengklaim jika AI miliknya bisa mendeteksi kanker payudara dengan akurasi 99%.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo, Senin (15/10), ini menyusul kerja sama Google dengan peneliti di Pusat Medis Angkatan Laut San Diego, Amerika Serikat.
Kedua pihak sedang mengembangkan AI untuk mendeteksi awal penyebaran kanker payudara dan kabarnya AI yang dikembangkan dapat mendeteksi dini kanker payudara dengan ketepatan 99%.
{Baca juga: Hebat! AI Besutan Google Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara}
AI yang dikembangkan Google dan peneliti Pusat Medis Angkatan Laut San Diego ini dapat memberikan gambaran bagi pasien jika dirinya terjangkit kanker payudara atau tidak. [NM/HBS]
Sumber: Engadget