Telset.id, Jakarta – Google mengaku telah menghapus lebih dari 2.500 saluran YouTube terkait China. Kebijakan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menyingkirkan disinformasi di platform berbagi video.
Perusahaan milik Alphabet itu mengatakan bahwa ribuan saluran YouTube terkait China yang dihapus antara April dan Juni 2020 “sebagai bagian dari penyelidikan berkelanjutan terhadap operasi pengaruh terkoordinasi.
Saluran-saluran tersebut umumnya memposting “spam, konten non-politik”. Namun, seperti dilansir Reuters, sebagian kecil menyentuh politik. Kendati begitu, Google tidak mengidentifikasi saluran-saluran tertentu.
{Baca juga: Media China Sebut Donald Trump Mau “Rampok” TikTok}
Google hanya menautkan video ke aktivitas serupa yang ditemukan oleh Twitter serta ke kampanye mengenai disinformasi yang diidentifikasi pada April 2020 lalu oleh perusahaan analisis media sosial bernama Graphika.
Sayang, dikutip Telset.id, Kamis (6/8/2020), Kedutaan Besar China di AS tidak segera menanggapi pesan untuk permintaan komentar. Sebelumnya, Beijing membantah tuduhan telah menyebarkan disinformasi.
Disinformasi yang diunggulkan oleh aktor asing telah muncul sebagai keprihatinan bagi politisi dan teknolog AS sejak pemilihan presiden 2016. Aktor terkait Rusia menyebarkan ratusan ribu pesan yang menipu.
Banyak yang telah menghabiskan waktu empat tahun terakhir untuk mencoba menghindari kasus pada 2016. Google dan Facebook menerbitkan pembaruan rutin tentang cara untuk memerangi propaganda online.
{Baca juga: AS Gencar “Bersih-bersih” Aplikasi China, TikTok Jadi Sasaran}
Sebelumnya, Amerika Serikat sendiri memang dilaporkan tengah gencar-gencarnya melakukan pembersihan terhadap aplikasi buatan China, yang disebut Donal Trump “tidak dipercaya”.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, upaya AS yang diperluas ke program “Jaringan Bersih” akan fokus kepada lima area, termasuk langkah-langkah untuk mencegah aplikasi serta perusahaan China mengakses informasi sensitif. [SN/IF]