Telset.id, Jakarta – Kepala antimonopoli Eropa, Margrethe Vestager, angkat bicara mengenai akuisisi Fitbit oleh Google. Ia mengungkapkan kekhawatiran Google bakal membeli perusahaan data selain Fitbit.
Sekadar informasi, Alphabet Inc milik Google membayar USD 2,1 miliar atau Rp 29,4 triliun untuk mengambil alih perusahaan alat pelacak kebugaran Fitbit.
Tujuan raksasa pencarian tersebut akuisisi Fitbit untuk bersaing dengan Apple dan Samsung di pasar alat pelacak kebugaran dan jam tangan pintar.
{Baca juga: Biar Gak “Diintip” Google, Begini Cara Hapus Data Fitbit}
Dilansir Reuters, Vestager menolak untuk mengomentari kesepakatan itu secara khusus. Namun, ia mengatakan ada kegelisahan umum di antara regulator ketika perusahaan-perusahaan data juga bakal diakuisisi oleh Google.
Kesepakatan Google dengan Fitbit memang memicu polemik, termasuk desakan untuk menelusuri potensi praktik monopoli. Apalagi, selama ini Fitbit memiliki koleksi data kesehatan yang sangat berharga milik para pengguna.
“Secara umum, kami memiliki kekhawatiran jika perusahaan lain bergabung dan memasok data ke Google. Hal tersebut tentu akan menimbulkan masalah privasi,” kata Vestager seperti dikutip Telset.id, Jumat (8/11/2019).
Dalam dua tahun terakhir, Vestager telah menjatuhkan denda lebih dari 8 miliar euro atau Rp 123,9 triliun kepada Google karena menghambat para pesaing dalam tiga kasus terpisah. Satu di antaranya mengenai sistem operasi smartphone Android.
{Baca juga: Google Akuisisi Fitbit, Banyak Wanita Jadi Takut, Kenapa?}
Beberapa waktu lalu, pengguna Twitter merasa takut setelah tahu raksasa mesin pencari Google mengakuisisi smartwatch Fitbit. Sebab, perangkat itu punya kemampuan merekam rutinitas pengguna.
Meski belum diketahui “maksud utama” Google, tapi raksasa pencarian ini memastikan akan berinovasi dengan menghadirkan serangkaian produk yang bermanfaat bagi konsumen. (SN/FHP)
Sumber: Reuters