Telset.id, Jakarta – Google Play Store terkenal menjadi “senjata utama” dari Android karena ekosistem aplikasinya yang berlimpah. Tapi sepertinya, Google akan mulai melakukan aksi “bersih-bersih” Google Play Store, karena “sudah kebanyakan” aplikasi di dalamnya.
Dilansir Tim Telset.id dari Digital Trends, Google telah mengirimkan pemberitahuan kepada para developer aplikasi di seluruh dunia bahwa raksasa pencarian tersebut akan menerapkan aturan “Limit Visibility” pada Google Play Store. Jika aturan itu diterapkan, maka aplikasi yang melanggar aturan Google User Data Policy akan langsung dihapus.
[Baca juga: 4 Langkah “Menyulap” Android Biasa Jadi Google Pixel]
“Google Play mengharuskan para developer untuk memberikan kebijakan privasi pengguna yang valid ketika aplikasi butuh informasi pengguna yang sensitif,” jelas Google pada dokumen pemberitahuan tersebut.
Dengan aturan seperti itu, para developer diwajibkan untuk memberikan kebijakan provasi yang jelas entah itu di dalam aplikasi atau di informasi aplikasi pada Google Play Store. Hal tersebut bertujuan agar para pengguna Android merasakan aman saat menggunakan aplikasi yang didapat dari Google Play.
[Baca juga: Google Now Launcher akan Segera Mati]
Tak hanya itu saja, imbas dari diterapkannya aturan ini, Google terpaksa akan menghapus banyak aplikasi, termasuk aplikasi yang sama sekali tidak pernah diperbarui oleh developernya. Dengan begitu, Google Play akan lebih “berguna” dan mudah digunakan.
Pasalnya, hasrus diakui saking banyaknya aplikasi yang hadir di toko online milik Google itu, membuat para pengguna Android sering kesulitan untuk mencari aplikasi yang diinginkannya.
Kebijakan baru dari Google sendiri akan mulai diterapkan pada 15 Maret mendatang, sehingga masih ada waktu bagi para developer untuk menambahkan kebijakan privasi yang jelas dan valid di dalam aplikasinya. (FHP/HBS)
