Jakarta – Setelah sebelumnya Google menggagas Project Loon dengan melepas 30 balon internet ke angkasa, kini raksasa Internet itu kembali mengembangkan proyek lainnya dengan berencana akan membangun ratusan satelit yang akan memberikan akses internet ke seluruh dunia.
Dalam laporannya Wall Street Journal mengabarkan bahwa Google tengah mengembangkan sebuah proyek yang akan memberikan akses internet ke seluruh dunia yang dipancarkan lewat satelit.
Dikutip telsetNews dari Engadget, Senin (2/6/2014), proyek ini nantinya akan meluncurkan 180 satelit kecil berkapasitas tinggi yang mengorbit bumi dengan ketinggian yang lebih rendah dari satelit biasa/ tradisional.
Google menggandeng Greg Wyler, pendiri satelit komunikasi startup O3b Networks yang mempelopori proyek ini, dan akan mempekerjakan engineer dari perusahaan satelit Space System/Loral.
Google disebutkan telah menginvestasikan dana hingga mencapai USD 1 miliar (sekitar Rp 11,7 trilun), dan bahkan diperkirakan jumlah tersebut bisa membengkak hingga USD 3 miliar. Proyek ini merupakan lanjutan dari ‘Project Loon’ yang telah lebih dulu diuji coba Google.
Satelit Internet ini kemungkinan besar akan berfungsi sebagai pelengkap Project Loon, dimana lewat satelit, Google akan menyediakan akses Internet pada wilayah yang lebih jauh/luas di daerah yang jarang penduduknya. Sedangkan Project Loon akan menangani wilayah yang tidak terlalu luas.
Tentunya Google juga tidak begitu saja mau mengeluarkan uang yang sangat banyak jika tidak mendatangkan keuntungan bagi bisnis mereka. Yup, Google berharap dengan semakin banyak memberikan akses Internet ke seluruh dunia, maka makin banyak pula orang yang online via internet. Dengan begitu, pundi-pundi Google akan semakin gemuk dari hasil pendapatan iklan yang menjadi ladang duit mereka selama ini.
Project Loon
Sebelumnya Google juga menggagas sebuah proyek yang hampir mirip dengan nama ‘Project Loon’. Lewat proyek ini, Google berinisiatif memberikan koneksi internet kepada daerah atau mereka yang belum memiliki koneksi internet, dengan menggunakan balon udara. Google menempatkan balon-balon yang dinamai Loon itu di ketinggian 20 kilometer dari permukaan bumi (stratosfer).
Sebuah uji coba dilakukan di Selandia Baru (kawasan Pulau selatan) pada bulan Juni 2013 – menurut data, 1 juta dari 4 juta penduduk Selandia Baru belum terjamah internet – dengan melepaskan setidaknya 30 balon ke angkasa. Dari sana, balon-balon yang saling terkoneksi itu akan mengitari bumi melalui jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya balon-balon itu akan memancarkan sinyal nirkabel untuk para pengguna internet di darat, yang dapat ditangkap dengan antena yang khusus dirancang untuk menangkap sinyal dari balon-balon tersebut.
Menurut Mike Cassidy, pemimpin Project Loon mengatakan bahwa kecepatan sinyal yang dipancarkan nantinya akan setara dengan kecepatan 3G atau bahkan lebih.
Ke depan, Google rencananya akan mengorbitkan hingga 300 balon internet lagi di seluruh dunia, yang nantinya tak hanya akan menyediakan cakupan untuk Selandia baru, tetapi juga Australia, Chili, Argentina, dan sejumlah negara berkembang lainnya.
Tentunya kedua proyek Google ini akan menjadi sebuah terobosan yang sangat berarti jika proyek ini benar-benar berhasil. Tidak hanya karena teknologi ini akan memungkinkan banyak negara memangkas biaya tinggi pemasangan kabel serat optik, juga dapat meningkatkan penggunaan internet di negara-negara seperti Afrika dan Asia Tenggara
Dengan begitu, dapat dimanfaatkan untuk menyediakan akses internet murah ke kawasan miskin terpencil atau daerah bencana yang biasanya kesulitan, atau bahkan sama sekali tidak memiliki akses komunikasi.[HBS]