Giliran Australia akan Investigasi Facebook

Telset.id, Jakarta – Skandal penyalahgunaan data pengguna oleh Facebook menjadi perhatian serius pemerintah Australia. Mereka berencana melakukan investigasi terhadap Facebook.

Australia masuk daftar 10 besar negara yang terdampak pencurian data pengguna. Ada 300 ribu data pengguna Facebook di Australia yang dibagikan kepada Cambridge Analytica.

Komisi Informasi dan Privasi Australia menjelaskan, investigasi penyalahgunaan data pengguna dilakukan untuk mengetahui apakah Facebook memang melanggar peraturan privasi Australia atau tidak.

Baca juga: Bos Facebook Siap “Disidang” Kongres soal Skandal Data

Apalagi berdasarkan investigasi memang ada hal yang tak beres, Facebook terancam denda maksimal 2,1 juta dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu sesuai UU Pelanggaran Data yang Dapat Diidentifikasi.

“Menyoal kasus Fabeook, kami bakal berdiskusi dengan otoritas internasional yang berwenang,” kata Angelene Falk, Komisioner Komisi Informasi dan Privasi Australia, seperi dilaporkan TechCrunch.

Facebook masih mengklaim tidak mengetahui secara persis informasi apa yang dibagikannya ke Cambridge Analytica. Lagi-lagi, Facebook hanya berjanji membatasi akses dari aplikasi pihak ketiga.

Facebook berjanji pula memberitahu pengguna yang terindikasi telah terimbas skandal tersebut. Lain hal, Cambridge Analytica bersikeras tidak mengakui telah melakukan kesalahan.

Seperti dilaporkan, kasus penyalahgunaan data pengguna oleh Facebook kali pertama mencuat di AS. Data 50 juta pengguna dibagikan oleh Facebook ke Cambridge Analytica untuk kepentingan pilpres.

Baca juga: Mengenal Cambridge Analytica dan Sepak Terjangnya

Belakangan, kasus serupa merembet ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Sempat mereda, kritik kepada Facebook kembali deras akibat skandal lanjutan itu. [SN/HBS]

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI