Telset.id – Pernah frustasi saat mengedit foto dengan AI, lalu wajah orang atau hewan peliharaan berubah jadi mirip karakter alien? Google baru saja menghadirkan solusi cerdas melalui pembaruan terbaru Gemini yang memungkinkan Anda mengedit gambar tanpa mengorbankan identitas subjek. Fitur ini tidak hanya menjaga kemiripan wajah manusia dan hewan, tetapi juga memberi kebebasan kreatif tanpa batas.
Selama ini, teknologi pengeditan foto berbasis AI sering kali gagal mempertahankan ciri khas wajah. Perubahan kecil seperti menambahkan gaya rambut retro atau memindahkan latar belakang bisa membuat wajah terdistorsi dan tidak natural. Bahkan, hewan peliharaan pun bisa berubah wujud menjadi makhluk asing. Namun, dengan pembaruan Gemini, Google menjanjikan pengalaman mengedit yang lebih presisi dan manusiawi.
Pembaruan ini tidak hanya sekadar perbaikan teknis, tetapi juga langkah strategis Google dalam memimpin persaingan teknologi AI. Dengan dukungan Google DeepMind, model pengeditan gambar ini memungkinkan pengguna memberikan instruksi teks pada satu gambar atau mengunggah beberapa foto untuk menggabungkan gaya dan elemen visual. Yang menarik, setiap gambar hasil editan akan diberi watermark dan tag SynthID untuk menandakan bahwa konten tersebut dibuat oleh AI.
Bagaimana Cara Kerja Fitur Baru Gemini?
Fitur terbaru Gemini dirancang untuk mempertahankan kemiripan subjek—baik manusia maupun hewan—selama proses pengeditan. Misalnya, ketika Anda ingin memberi teman Anda gaya rambut ala tahun 80-an atau menempatkan kucing kesayangan di pantai berpasir putih, Gemini memastikan mereka tetap terlihat seperti diri mereka sendiri, bukan versi yang aneh atau tidak dikenali.
Teknologi ini menggunakan pendekatan pemrosesan gambar yang canggih, di mana AI belajar mengenali dan melindungi fitur wajah serta ekspresi. Hasilnya, pengeditan latar belakang, warna, atau bahkan gaya tidak akan mengganggu identitas asli subjek. Selain itu, gambar yang telah diedit dapat digunakan kembali dalam aplikasi untuk membuat video, membuka peluang kreativitas yang lebih luas.
Transparansi dan Etika AI dalam Pengeditan Foto
Google tidak hanya fokus pada kemampuan teknis, tetapi juga pada aspek transparansi dan etika. Setiap gambar yang dihasilkan melalui Gemini akan ditandai dengan watermark yang terlihat dan tag SynthID tersembunyi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengguna tahu konten tersebut dibuat oleh AI, sekaligus mencegah penyalahgunaan dalam menyebarkan informasi palsu atau deepfake.
Pendekatan ini sejalan dengan tren industri yang semakin menekankan pentingnya kejujuran digital. Seperti yang terjadi pada Motorola Edge 60 Pro: Smartphone AI Tangguh Hasil Kolaborasi dengan Google, integrasi AI dalam perangkat mobile juga menghadirkan fitur canggih dengan pertimbangan etis yang matang.
Baca Juga:
Ketersediaan dan Cara Menggunakan Fitur Gemini Terbaru
Pembaruan Gemini sudah mulai diluncurkan secara bertahap dalam aplikasi Gemini. Pengguna dapat mengaksesnya dengan mudah melalui smartphone atau perangkat lain yang mendukung. Untuk memulai, cukup unggah foto, berikan instruksi teks seperti “ubah latar belakang jadi pantai” atau “beri gaya vintage”, dan biarkan AI bekerja.
Fitur ini tidak hanya berguna untuk pengguna biasa, tetapi juga bagi profesional kreatif yang membutuhkan tools efisien. Dibandingkan dengan aplikasi PDF atau software editing konvensional, Gemini menawarkan kecepatan dan akurasi yang unik.
Masa Depan Pengeditan Foto dengan AI
Kehadiran fitur ini membuka babak baru dalam dunia pengeditan foto. AI tidak lagi sekadar alat otomatisasi, tetapi mitra kreatif yang memahami nuansa manusia. Dengan kemampuannya menjaga identitas subjek, Gemini berpotensi mengubah cara kita berinteraksi dengan memori visual.
Seperti halnya Motorola Edge 60 Pro yang resmi di Indonesia, inovasi Google ini memperkuat tren perangkat dan software yang semakin pintar dan user-friendly. Mungkin sebentar lagi, mengedit foto dengan hasil sempurna bukan lagi impian, tetapi kenyataan yang bisa diakses oleh siapa saja.
Jadi, siapkah Anda mencoba fitur terbaru Gemini dan menjelajahi batas-batas kreativitas tanpa khawatir merusak momen berharga?