Karyawan Facebook yang WFH, Gajinya Tidak Standar UMR

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Mark Zuckerberg memperbolehkan karyawan Facebook bekerja dari rumah atau dari mana saja. Syaratnya, kalau rumahnya ada di luar kota, gaji karyawan Facebook akan dipotong, atau tidak menerima gaji “standar UMR” California.

Zuckerberg mengatakan, setengah karyawan Facebook boleh bekerja dari jarak jauh dalam lima tahun hingga 10 tahun ke depan. Perusahaan mulai memungkinkan karyawan tertentu untuk bekerja dari rumah secara penuh waktu.

{Baca juga: “Gak Ngantor”, Karyawan Facebook Dapat Bonus Rp 15,5 Juta}

Namun, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Jumat (22/5/2020), mereka yang bekerja jarak jauh harus lapor ke perusahaan. Dan yang terpenting, mereka harus rela mendapatkan penyesuaian upah sesuai lokasi tempat kerja.

“Kami akan menyesuaikan gaji karyawan Facebook dengan lokasi kerja. Akan ada konsekuensi berat bagi orang-orang yang tidak jujur​,”  tegas Zuckerberg seraya menambahkan bahwa penyesuaian diperlukan untuk pajak dan akuntansi.

Facebook saat ini memiliki lebih dari 40.000 pegawai. Zuckerberg mengatakan, ada berbagai pekerjaan yang memenuhi syarat untuk dilakukan dari jarak jauh. Satu posisi yang diizinkan adalah insinyur senior yang kompeten.

“Saya pikir kami akan menjadi perusahaan yang paling maju dalam hal penerapan menggarap pekerjaan dari jarak jauh,” demikian jelas Zuckerberg kepada karyawan lewat konferensi video pada Kamis (21/5/2020) waktu setempat.

Sistem kerja jarak jauh yang diterapkan Facebook akan mengandalkan kode. Menurut Zuckerberg, perusahaan akan melakukan beberapa tindakan pencegahan dasar guna memastikan bahwa karyawan tidak melakukan manipulasi.

Facebook dilaporkan tidak berencana untuk membuka kantor pusatnya pada Juli 2020 mendatang. Raksasa media sosial ini masih mempertimbangkan beberapa aspek sebelum mengizinkan kantor mereka beroperasi secara normal.

{Baca juga: Karyawan Facebook dan Google WFH Sampai Akhir Tahun}

Facebook masih melihat tingginya jumlah pasien positif Covid-19. Selain itu, mereka juga ingin mematuhi pemerintah di berbagai negara terkait imbauan social dan physical distancing.

Meski karyawan tidak diwajibkan untuk masuk ke kantor, perusahaan tetap memberikan bonus USD 1.000 atau sekitar Rp 15,5 juta kepada para karyawannya.

Bonus itu untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari selama bekerja di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. [SN/HBS]

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI