Telset.id, Jakarta – Facebook telah dituntut USD 1 miliar atau sekitar Rp 13,1 triliun pada Minggu lalu, karena dianggap sebagai biang penyebab kelompok teroris dengan mudah menggunakan Facebook untuk mengkoordinasikan serangan ke Palestina.
Lima keluarga — empat diantaranya berasal dari Amerika yang tinggal di Israel dan satu keluarga lainnya tinggal di California Selatan — menuntut Facebook karena telah menyediakan “dukungan material dan sumber daya” untuk organisasi teroris Hamas.
Mereka mengatakan bahwa dukungan tersebut adalah kemudahan kelompok ekstremis tersebut untuk mengatur tindakan yang mengarah ke serangan mematikan dan percobaan pembunuhan terhadap anggota keluarga dari penggugat.
“Facebook telah memainkan peran penting dalam kemampuan Hamas untuk melaksanakan kegiatan teroris,” menurut sang penggugat. “Ini bukan hanya tentang konten, ini adalah tentang sarana teknologi canggih yang Facebook sediakan untuk Hamas untuk membuat rencana teror menjadi kenyataan,” lanjut mereka.
Pada gugatan tersebut juga menjelaskan bahwa anggota organisasi Hamas memiliki akun Facebook sendiri untuk melaksanakan kegiatan organisasi, dan menggunakannya sebagai sarana untuk merencanakan serangan terhadap korban yang juga keluarga penggugat.
“Algoritma yang sama yang memungkinkan Facebook untuk mencocokan orang-orang berdasarkan minat yang sama, sebenarnya dapat digunakan Facebook untuk menghapus bendera, review dan halaman Facebook Hamas,” menurut penggugat. “Namun, Facebook justru menolak untuk secara aktif memantau jaringan sosial medianya untuk memblokir aktivitas Hamas di Facebook,” lanjutnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Facebook terkait gugatan ini. Sebagai informasi, Facebook di Israel memang bisa dikatakan sebagai suatu hal yang “panas”, bahkan Menteri Keamanan Israel menyebutkan bahwa jaringan sosial media tersebut sebagai “monster” dalam sebuah wawancara televisi.[FHP/HBS]
