Telset.id, Jakarta – Facebook mencekal Grup Teori Konspirasi “Stop the Steal” di Pilpres AS, yang mengklaim Demokrat coba untuk “mencuri” hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dengan cara “mendelegitimasi” proses penghitungan suara.
Kelompok “Stop the Steal” yang dipicu oleh teori konspirasi telah memperoleh lebih dari 360 ribu anggota di Facebook hanya dalam waktu dua hari. Mereka merencanakan akan unjuk rasa menentang hasil pilpres AS.
{Baca juga: Viral! Pilpres AS Disebut Mirip dengan Pilpres di Indonesia}
“Sejalan dengan tindakan luar biasa yang terjadi selama periode ketegangan pilpres AS, kami telah menghapus grup Facebook bernama ‘Stop the Steal’,” terang seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.
Menurutnya, seperti dikutip Telset dari New York Post, Jumat (6/11/2020), grup itu diorganisir seputar delegitimasi proses pemilihan. “Kami melihat seruan mengkhawatirkan untuk kekerasan dari anggota grup,” ujarnya.
Kelompok tersebut mendorong klaim salah, termasuk Sharpies seharusnya membatalkan surat suara di Arizona. Deskripsi mereka mengklaim, Demokrat akan mencabut hak pilih dan membatalkan suara Partai Republik.
Perwakilan Facebook mengemukakan pula bahwa mereka juga mempromosikan protes yang menargetkan pusat penghitungan suara dan mengancam gangguan sementara penghitungan yang masih berlangsung.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP Terbaru 2020}
Larangan itu muncul setelah 200 pendukung Donald Trump berkumpul di luar kantor pemilihan di Phoenix, Arizona, pada Rabu (4/11/2020), di tengah desas-desus yang tidak terbukti bahwa suara tidak dihitung.
Sebelumnya, Kepala biro ABC News di Amerika Serikat, David Lipson menyatakan bahwa Pemilihan Presiden Amerika Serikat atau Pilpres AS tahun 2020 mirip dengan kondisi politik di Indonesia saat Pilpres 2019 lalu antara Jokowi vs Prabowo.
Pernyataan David tersebut diungkapkannya melalui akun Twitter miliknya @davidlipson pada Rabu (04/11/2020), dan langsung menjadi viral di media sosial Twitter.
Sebagai jurnalis yang memantau kegiatan Pilpres AS 2020, David menilai kalau persaingan Donald Trump dan Joe Biden di Pilpres AS 2020 mirip dengan kondisi politik di Indonesia.
{Baca juga: Cuitan Pilpres AS Donald Trump Disensor Twitter, Kenapa?}
Diduga cuitan tersebut adalah penilaian pribadi David yang menilai kalau Pilpres AS mirip dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang berlangsung di Indonesia.
“Merasa seperti politik Indonesia rn,” cuit David di akun Twitternya.
Cuitan David langsung viral dan mendapat respon dari warganet. Hingga Kamis (05/11/2020) cuitannya mendapatkan 2,4 ribu retweet, sekitar 1,4 ribu tweet kutipan, 5,1 ribu likes dan 2,8 ribu komentar dari warganet. [SN/HBS]