Telset.id, Jakarta – Google tidak lagi jadi search engine utama di Android. Nantinya, Google Search bisa jadi akan tergusur oleh mesin pencari lain seperti DuckDuckGo, Yahoo, hingga Bing sebagai search engine utama di Android. Kok bisa terjadi?
Rupanya, hal ini dilakukan Google pasca terkena denda yang diberika Komisi Uni Eropa pada 2018 lalu sebesar USD 5 miliar atau setara dengan Rp 68,3 triliun.
Dikutip Telset.id dari Gizchina, pada Senin (13/01/2020), kebijakan tersebut akan mulai berlaku di Uni Eropa pada 1 Maret mendatang.
Ketika kebijakan itu berlaku, nantinya pengguna smartphone Android dapat memilih mesin pencari alternatif tergantung negara tempat tinggal pengguna, yakni DuckDuckGo, Yahoo, dan Bing.
{Baca juga: Inggris Investigasi Google dan Facebook Terkait Monopoli Iklan}
Ketiganya akan menjadi salah satu dari tiga mesin pencari alternatif yang ditawarkan oleh Google untuk Android di semua negara Eropa.
Sebelumnya, Komisi Uni Eropa menyatakan bahwa Google melakukan praktik monopoli di fitur mesin pencarian di android. Google juga dianggap telah menghilangkan hak konsumen untuk memilih pesin pencarian di android.
Selain itu, raksasa pencarian itu juga memberikan insentif kepada produsen smartphone dan operator seluler agar mereka membuat konsumen melakukan pra-instalasi Google Search sebagai default.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Google Terbaru}
Kebijakan ini akan memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memilih mesin pencarian selain Google Search. Misalnya saja dengan menggunakan DuckDuckGo, Yahoo ataupun Bing di Android. Perlu diketahui jika ketiganya juga memiliki kelebihannya masing-masing.
DuckDuckGo misalnya, yang dinilai lebih menjaga privasi pengguna. Alasannya mesin pencari tersebut tidak melacak, tidak meminta informasi pribadi dan tidak menggunakannya untuk memberikan iklan yang ditargetkan via website. (NM/MF)