Embargo Huawei Bisa Hambat Pengembangan Jaringan 5G

Telset.id, Jakarta – Kebijakan embargo Huawei yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dinilai bisa menghambat pengembangan jaringan 5G secara global. Pasalnya, raksasa teknologi China itu banyak terlibat dalam pengembangan jaringan generasi kelima tersebut di banyak negara.

Dilansir Telset.id dari Phone Arena pada Senin (10/06/2019) beberapa perusahaan tidak mengizinkan karyawan mereka untuk berbicara dengan karyawan Huawei tentang standar teknis untuk jaringan 5G.

Perusahaan Amerika juga terus menahan diri  tidak berdiskusi dengan Huawei karena khawatir mendapat sanksi. Begitupun dengan Intel, Qualcomm, dan operator Korea Selatan LG Uplus.

Selain itu, Huawei adalah termasuk anggota dari beberapa organisasi yang ditugaskan untuk menetapkan standar teknis untuk jaringan 5G. Itu artinya, para ahli dari Huawei harus dilibatkan dalam diskusi tentang standar teknis jaringan 5G, jika ingin mengembangkannya secara global.

{Baca juga: Huawei ‘Dikeroyok’, China Ancam Microsoft, Dell, dan Samsung}

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah larangan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi buatan perusahaan-perusahaan yang menimbulkan risiko keamanan nasional.

Trump terkhusus sangat antipati untuk membuka jalan terkait larangan melakukan bisnis dengan Huawei. Tidak hanya itu, AS dilaporkan mendorong Korea Selatan untuk segera embargo Huawei.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (24/05), seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS melakukan pertemuan dengan mitra Korea Selatan.

Walaupun begitu Huawei tepat mengembangan jaringan  5G secara mandiri. Perusahaan asal China tersebut akan tetap meluncurkan Pusat Penelitian Jaringan 5G, di Seoul, Korea Selatan pada Kamis (30/05/2019).

{Baca juga: Kena Embargo AS, Huawei Tetap Luncurkan Laboratorium 5G}

Huawei tetap meluncurkan Pusat Penelitian Jaringan 5G di Korsel sesuai jadwal. Rencananya peluncurkan akan dilakukan di Kantor Pusat Huawei Korea di Jung-Gu, Seoul Korea Selatan.

Huawei sendiri nampaknya tak tinggal diam mendapat tekanan bertubi-tubi dari AS. Bukannya ciut, Huawei malah merapat ke Rusia. Perusahaan teknologi asal China itu baru saja menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan 5G di negara yang menjadi musuh bebuyutan AS tersebut.

Raksasa China itu telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan telekomunikasi Rusia MTS untuk mengembangkan jaringan nirkabel generasi kelima di negara itu.

{Baca juga: Diboikot Amerika Serikat, Huawei Merapat ke Rusia}

MTS sendiri adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Rusia, memegang 31 persen pangsa pasar dan memiliki 78,3 juta pelanggan. Tak hanya menguasai pasar Rusia, MTS juga beroperasi di Ukraina, Armenia dan Belarus.

Perusahaan itu mengatakan bahwa dengan adanya perjanjian kerjasama itu, mereka akan mengizinkan Huawei mengembangkan jaringan 5G di Rusia. Kedua perusahaan akan melakukan uji coba jaringan seluler generasi kelima itu pada 2019-2020. [NM/HBS]

Sumber: Phone Arena

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI