Telset.id, Jakarta – Ahmad Abouammo, seorang mantan karyawan Twitter yang dituduh telah jadi mata-mata untuk memantau Arab Saudi, menyatakan tidak bersalah. Hal itu ia sampaikan pada Rabu (20/11) waktu setempat, di San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Sekadar informasi bahwa pada awal bulan ini, Abouammo mendapat dakwaan atas tuduhan mata-mata bersama Ali Alzabarah, yang juga tercatat sebagai mantan karyawan Twitter, dan Ahmed Almutairi, pegawai keluarga kerajaan Arab Saudi.
Kasus ini menempatkan Silicon Valley dalam sorotan tentang perlindungan data pribadi, termasuk dari karyawan perusahaan teknologi yang tidak memiliki alasan untuk mengakses informasi. Kasus itu merupakan konflik publik antara AS dan sekutu.
{Baca juga: Demonstran di Chili Pakai Laser Jatuhkan Drone Polisi}
Dikutip Telset.id dari Reuters, Kamis (21/11/2019), Abouammo berulang kali mengakses akun Twitter milik seorang kritikus terkemuka keluarga kerajaan Arab Saudi pada awal 2015. Ia bisa melihat email dan nomor telepon terkait akun itu.
Abouammo juga mengakses akun Twitter kedua milik kritikus Arab Saudi untuk mendapatkan informasi. Jaksa penuntut AS berpendapat bahwa Abouammo, yang juga berkewarganegaraan Lebanon, telah memunculkan risiko kompleks, khususnya finansial.
{Baca juga: Polemik Wisata Halal, Tagar #CoretBaliDanToba Bergema}
Seorang hakim federal di San Francisco telah memerintahkan supaya Abouammo dibebaskan pada minggu depan. Namun demikian, jaksa penuntut mengajukan banding atas keputusan tersebut. Nasib Abouammo pun sekarang masih menggantung.
Dalam dengar pendapat, Hakim Distrik AS setuju untuk mendengarkan argumen jaksa penuntut terhadap pembebasan dan mempertimbangkan keputusan penahanan yang baru pada Kamis pagi waktu setempat. (SN/FHP)
Sumber: Reuters