JAKARTA – Intel Corp mengapalkan mobile chip baru yang merepresentasikan harapan utama perusahaan semikonduktor ini untuk membuat kemajuan di pasar smartphone tahun ini. Chip baru tersebut hadir dengan kode nama Sofia pada pertemuan dengan para investor di 2013 lalu.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (03/03/2015), langkah ini dilakukan Intel untuk mengantisipasi bertumbuhnya pasar smartphone low cost di Tiongkok, yakni di bawah harga USD 100 atau sekitar Rp 1.3 juta per unit.
“Kami akan mengapalkannya dalam 15 bulan,” kata Aicha Evans, General Manager Intel Platform Engineering Group.
Seperti halnya smartphone, chip Sofia mengisi kekurangan line-up Intel untuk chip di tablet. Intel percaya, Sofia merupakan chipset ideal untuk smartphone berharga murah di pasar Asia.
Sebanyak 20 manufaktur dikabarkan berencana untuk membuat perangkat menggunakan chipset Sofia, dengan banyak display bertebaran di ajang MWC di Barcelona, Spanyol, lanjut Evans.
Setelah tertinggal dalam hal chip mobile, Intel memburu kecepatannya untuk menyamai Qualcomm Inc dan MediaTek Inc. Qualcomm mengatakan pada Senin lalu bahwa mereka akan mulai melakukan tes untuk chip utama mereka, Snapdragon 820, dengan persiapan manufaktur di akhir 2015. Sementara MediaTek, baru-baru ini juga telah mengumumkan chipset terbarunya, yang konon akan dibenamkan di dalam tablet Android tercepat. [AI/IF]