DJI Kembangkan Teknologi Pelacak Drone via Smartphone

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, JakartaDJI dikabarkan tengah mengerjakan sebuah teknologi baru untuk drone. Teknologi ini kabarnya memungkinkan siapa pun untuk melacak drone yang berada di dekatnya dengan mengandalkan perangkat smartphone.

Menurut DJI, sebagaimana dikutip dari TheVerge, Kamis (14/11/2019), teknologi pelacakan ini akan tersedia untuk umum melalui aplikasi smartphone.

Dengan mengandalkan konektivitas Wi-Fi, seseorang dapat menggunakan aplikasi untuk mengidentifikasi nomor ID drone terdekat, serta lokasi, ketinggian, kecepatan, dan arah terbang drone.

Aplikasi ini dikabarkan akan mulai tersedia pada tahun 2020 mendatang, menunggu persetujuan terkait regulasi. Produsen drone ternama tersebut mengatakan bahwa tujuan menghadirkan teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan.

{Baca Juga: DJI dan Microsoft Latih Drone Kenali Jenis Buah-buahan}

Hadirnya ide untuk menciptakan teknologi ini disebabkan tekanan untuk mencegah penyalahgunaan drone untuk kegiatan spy atau mengganggu penerbangan pesawat komersial. Dalam beberapa kasus, drone telah menyebabkan masalah pada penerbangan di bandara seluruh dunia.

Lebih lanjut DJI mengatakan, aplikasi buatan mereka ini nantinya akan bekerja jika mendeteksi drone dalam radius jarak 1 kilometer. Teknologi ini kabarnya juga akan mampu mendeteksi tidak hanya drone besutan DJI.

Sebelumnya, DJI telah meningkatkan teknologi agar mencegah pesawat mereka terbang dekat dengan bandara. Pembaruan ini dilakukan, setelah beberapa waktu lalu, terjadi gangguan sistem penerbangan di bandara Gatwick, Inggris, akibat drone.

Sistem geo-fencing yang diklaim lebih canggih ini akan menciptakan 3D zona larangan terbang di sekitar jalur penerbangan landasan pacu dan fasilitas sensitif lainnya.

Sistem ini meningkatkan struktur lingkaran sederhana yang sebelumnya digunakan untuk memblokir area tersebut.

{Baca Juga: Drone DJI Punya Sistem Penerbangan yang Lebih Aman}

Perusahaan juga mengklai, sistem ini jauh lebih baik dalam pencegahan risiko keselamatan yang ditimbulkan di dekat bandara, serta memberi lebih banyak fleksibilitas untuk menerbangkan drone di dekat area yang dilarang.

Zona larangan terbang untuk bandara pertama kali dibuat oleh DJI pada 2013, dengan geo-fencing diperkenalkan pada 2016. Sejak itu, ditambahkan zona larangan terbang untuk penjara dan pembangkit listrik tenaga nuklir. [HLM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI