Telset.id, Jakarta – Facebook kembali didera masalah perihal privasi penggunanya. Seorang pengguna iPhone melaporkan bahwa kameranya aktif di background dengan sendirinya saat sedang menggunakan aplikasi Facebook. Namun raksasa jejaring sosial itu membantah tudingan tersebut.
Seorang pengguna iPhone bernama Joshua Maddux melaporkan temuannya ini lewat akun Twitter pribadinya. Ia membagikan rekaman layar saat kamera iPhone miliknya aktif secara tiba-tiba saat tengah menggulirkan feed di aplikasi Facebook.
{Baca juga: Facebook Diam-diam “Intip” Pengguna iPhone Lewat Kamera?}
Menanggapi laporan yang ramai di jagat maya ini, juru bicara Facebook buka suara. Sebagaimana dikutip dari TechCrunch, Rabu (13/11/2019), perwakilan dari raksasa sosial media tersebut mengonfirmasi bahwa masalah tersebut hanya sebuah bug dalam aplikasi.
“Kami secara tidak sengaja menghadirkann bug yang menyebabkan aplikasi menavigasi sebagian ke layar kamera yang berdekatan dengan News Feed ketika pengguna mengetuk foto (di aplikasi),” ujar juru bicara yang tidak disebutkan namanya ini.
Ia juga mengatakan bahwa aplikasi Facebook untuk iOS versi terbaru tengah diajukan ke Apple, yang tentunya akan memperbaiki bug tersebut.
Sebelumnya, Maddux menemukan bug ini terjadi tidak hanya pada satu perangkat saja. Ia mengaku menemukan masalah yang sama pada lima perangkat iPhone lain yang menjalankan iOS 13.2.2. Namun ia tidak mengalami masalah serupa di iOS 12.
“Saya mencatat bahwa iPhone yang menjalankan iOS 12 tidak memperlihatkan kamera yang aktif (tidak juga mengatakan bahwa itu tidak sedang digunakan,” ujar Maddux.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini sudah beberapa kali tersandung masalah terkait privasi penggunanya. Maka tak heran jika pengguna Facebook kini memiliki kewaspadaan berlebih saat ditemukan hal yang janggal.
{Baca Juga: Duh! 419 Juta Data Pengguna Facebook Beredar Bebas di Internet}
Beberapa waktu lalu, Facebook menghadapi banyak tuntutan hukum dan pertanyaan tentang masalah data pribadi pengguna. Jejaring sosial yang baru saja memperbarui logo perusahaannya tersebut menjadi pesakitan setelah ketahuan membagikan informasi 87 juta pengguna. (HLM/HBS)
Sumber: Tech Crunch