Jakarta – Meski perangkat smartphone yang didukung kamera beresolusi tinggi kini telah membanjiri pasaran, namun hal tersebut tak membuat Canon ciut. Pabrikan kamera ini melihat pasar kamera pocket dan DSLR masih cukup manis di Indonesia.
Penegasan itu disampaikan oleh Sintra Wong, Division Manager Image Communication PT Datascrip, selaku distributor tunggal produk Canon di Indonesia saat memperkenalkan kamera pocket terbarunya Powershot G1 Mark II dan N100 di Pulau Pantara, Kepulauan Seribu, Rabu (4/6/2014).
“Market size untuk produk kamera pocket di tahun 2014 sebesar 800 ribu unit. Kami tahun ini menargetkan bisa menguasai 30 persen market share kamera pocket,” kata Sintra Wong.
Ia optimis target tersebut dapat dicapai, karena beberapa produsen kamera seperti Kodak, Casio sudah tak bermain lagi di pasar ini, sehingga “kue” yang diperebutkan di kamera pocket berkurang.
“Dengan begitu kami berharap market share kami bisa meningkat,” imbuh Sintra yang menyebutkan akan menjual sebanyak 250 ribu unit hingga akhir tahun ini.
Sintra mengungkapkan, bahwa kamera pocket atau kamera saku masih laris di Indonesia. Karena kehadiran smartphone dengan fitur kamera yang mumpuni justru memancing orang untuk memiliki kamera pocket dengan teknologi kamera yang lebih bagus.
“Trend kamera di smartphone ikut mendorong keinginan orang untuk membeli kamera pocket. Karena merasa nyaman dengan bentuknya yang simple, namun memiliki kemampuan yang lebih baik dan juga dilengkapi fitur-fitur terbaru,” jelas Sintra Wong.
Seperti kedua kamera pocket yang baru diluncurkan hari ini, yakni Powershot G1 Mark II dan N100 sudah mendukung kegiatan selfie yang biasanya digemari para pengguna smartphone.
Sementara itu, untuk jenis kamera SLR memiliki market size sebesar 350 ribu unit, dan Canon menargetkan bisa meraup pasar hingga 61%. Canon sendiri disebutnya di tahun ini menargetkan bisa menjual 250 ribu unit kamera jenis ini.[HBS]