Vendor HP Terancam Gak Jualan Gegara Database CEIR Penuh

Telset.id, Jakarta – Vendor smartphone se-Indonesia terancam tidak bisa jual produk terbaru jika database mesin CEIR atau Centralized Equipment Identity Register yang penuh tak kunjung ditangani.

Pemerintah Indonesia diharapkan segera menyelesaikan masalah ini secara serius supaya penjualan smartphone di Tanah Air bisa normal kembali.

Hal ini diungkapkan langsung oleh PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto. Kepada tim Telset.id, ia menyatakan bahwa mesin CEIR yang penuh bisa berdampak pada bisnis perusahaan ponsel.

Perusahaan terancam tidak bisa jual smartphone terbaru karena IMEI ponsel yang mereka jual tidak bisa didaftarkan ke mesin CEIR yang dikelola pemerintah RI.

“Kita masih bisa jualan powerbank, adaptor, casing, tapi jualan handphone gak bisa karena memang mesin IMEI-nya gak bisa diproduksi,” kata Aryo saat dihubungi pada Minggu (11/10/2020).

{Baca juga: Mito Terancam Resesi Lebih Cepat Akibat Mesin CEIR Penuh}

Mewakili Oppo, ia mengaku bingung mengapa masalah ini bisa terjadi. Pasalnya, sampai saat ini Oppo selalu mengikuti semua aturan dari pemerintah Indonesia.

“Intinya kita sudah produksi kita sudah mengikuti apa yang pemerintah laksanakan,  pemerintah memberikan aturan dan lain-lain. Kita udah ikuti semuanya,” tambahnya.

Aryo berpendapat, pemerintah harus menangani masalah ini dengan serius. Apalagi, ada laporan yang menyebutkan bahwa beberapa vendor ponsel lokal yang harus merumahkan karyawan mereka dan menutup lini produksi akibat masalah mesin CEIR yang penuh.

“Dari teman-teman asosiasi kemarin ada yang mengaku bahwa teman-teman vendor lokal ada yang sudah merumahkan karyawannya ada yang menutup lini produksinya dan lain-lain. Jadi itu tolong dilihat sebagai keseriusan,” jelas Aryo.

Kemenperin sempat memberikan pernyataannya terkait penyebab mesin CEIR yang penuh. Dijelaskan bahwa database bisa penuh karena tidak adanya realisasi data antara Tanda Pendaftaran Produk (TPP) Impor dan produksi Handphone, Komputer, dan Tablet (HKT).

Namun, Aryo mengungkapkan bahwa perusahaan cukup kesulitan mengumpulkan realisasi data TPP dan produksi HKT yang ditagih pemerintah. Sebab, data-data yang diminta terbilang cukup lama, tepatnya dari tahun 2013.

“Pemerintah minta realisasi IMEI dari tahun 2013. Wah itu sudah lama banget. Yang kasihan, tidak semua produsen ini dari 2013 sampai 2015 itu TPP realisasinya adalah impor jatuhnya,” ucap Aryo.

{Baca juga: Kapasitas Mesin CEIR Penuh, Proses Input IMEI Disetop Sementara}

“Jadi kalo TPP impor, maka IMEI impor ini yang agak sulit untuk dikumpulkan kembali,” tambahnya.

Oppo Indonesia pun masih menanti dan berharap semoga masalah database mesin CEIR yang penuh bisa ditangani dengan baik oleh pemerintah.

“Ini kita masih katanya janjinya 2 hari,” tutupnya. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI