Cyber Bullying Banyak Terjadi di Facebook dan Instagram

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kasus cyber bullying ternyata banyak terjadi di Facebook dan Instagram. Hal ini berdasarkan pengaduan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan komunitas anti bullying “Sudah Dong”.

Menurut Plt. Kabiro Humas Kominfo Ferdinandus Setu berdasarkan aduan konten yang diterima, banyak warganet yang melaporkan praktik cyber bullying di Facebook. Sayangnya, dia tidak menyebut jumlah laporan yang diterima.

{Baca juga: Anoreksia, Depresi dan Mimpi Buruk Dampak Negatif Dari Cyberbullying}

“Di Aduan Konten masyarakat laporan terbanyak mengenai cyber bullying itu di Facebook. Tapi saya musti cek lagi dataya ke Ditjen Aptika,” kata Ferdinandus di Jakarta, Selasa (11/02/2020).

Hal berbeda dikatakan oleh Komunitas Anti-Bullying Sudah Dong. Menurut perwakilan komunitas Sudah Dong, Adiyat Yori Rambe justru jarang terjadi Cyber Bullying di Facebook. Generasi milenial sekarang jarang memiliki akun Facebook.

“Kita ke sekolah pun nanya ada yang punya facebook? gak ada. Jadi itu sedikit sekali yang angkat tangan,” kata Yori.

Perlu diketahui jika Komunitas Sudah Dong memiliki fitur yang bernama “Berbagi Cerita” melalui fitur tersebut semua orang bisa menceritakan pengalaman bullying ataupun cyber bullying mereka.

“Kita tahu bahwa mereka tuh butuh tempat cerita aja jadi kita menjadi pendengar yang baik. Adapun case nya makin parah kita berusaha menghubungkan mereka dengan yang lebih ahli,” ujar Yori.

Berdasarkan fitur tersebut, Yori melihat bahwa selama 2 tahun terakhir pengaduan mengenai kasus ini semakin meningkat. Selain itu kasus perundungan ternyata paling banyak terjadi di Instagram dan korbannya berasal dari remaja berusia 14 hingga 18 tahun.

{Baca juga: Tips Mencegah Cyber Bullying Terhadap Anak}

“Saya boleh bilang Instagram paling banyak keluhan ya. Ini dari data yang masuk ke ke kita.

Yori enggan menyebut bentuk cyber bullying yang dimaksud. Namun biasanya perundungan ini sangat berdampak bagi prilaku dan psikologis korban. “Ada yang sampai pengen bunuh diri  dan ga mau sekolah,” tutup Yori. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI