Peran Cloud Computing di Masa ‘New Normal’ Pandemi Covid-19

Kelanjutan Kegiatan Pendidikan

Sekolah menjadi tempat berkumpul lebih banyak lagi orang setiap hari, dan sudah lebih dahulu di liburkan untuk memulai sekolah di rumah, atau school from home karena pandemik.

Dari awal mulai sekolah di rumah di mulai, terlihat banyak sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi sekalipun, tidak benar-benar siap.

Proses mengajar dua arah interaksi antara guru dan murid, akhirnya menjadi lebih banyak satu arah, guru-guru lebih banyak memberikan soal-soal saja untuk dikerjakan oleh murid. Cara ini juga membuat banyak orang tua pusing karena banyak ditanya oleh anak-anaknya tentang bagian yang mereka tidak pahami.

cloud computing

Dari pandemi ini, ternyata banyak juga Universitas yang tidak siap, walau sebagian sudah memiliki integrasi belajar online dalam server mereka. Ini keadaan yang dilematik juga, karena sekolah harus mengelola servernya sendiri.

Sekolah mengelola server sendiri lebih banyak untuk text based, tetapi tidak cukup kuat untuk menampung banyak kegiatan online sekaligus, terutama beban dari online-class seperti penjelasan dari Dosen ke banyak mahasiswa dalam online class-meeting.

Terpaksa kuliah-kuliah online menggunakan layanan meeting free, tetapi ternyata banyak kendala juga, baik teknis maupun keamanan, belum lagi beberapa pihak merasa keberatan, selain takut dengan kebocoran data pengguna, juga dengan materi yang disampaikan, yang biasanya menjadi materi di ruang kuliah tertutup.

Kita bayangkan hal yang sama terjadi pada meeting-meeting perusahaan yang banyak bersifat confidential atau sangat rahasia.

Usaha untuk Bertahan

Berangkat dari beberapa kasus di atas, pertanyaannya bagaimana para pelaku bisnis bisa survive? Dan bagaimana sekolah-sekolah bisa terus melaksanakan program belajar mengajar lebih efektif?

Beberapa tahun yang lalu, para perusahaan kebanyakan membuat server online sendiri, memiliki bagian IT sendiri untuk mengelolanya. Demikian juga para pelaku bisnis retail yang mulai menggapai jaringan online. Kebanyakan internet hanya dijadikan sebagai jalur atau jalan.

Tetapi ternyata semakin kesini semakin banyak yang dituntut dari digitalisasi sistem ini. Data perusahaan semakin besar, dan kemajuan memungkinkan data di taruh di “awan” atau dikenal sebagai cloud storage.

Biasanya kebanyakan orang pengertian tentang cloud berhenti sampai di sini, bahwa cloud “hanya” menjadi tempat penyimpanan data digital.

Selanjutnya >

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI