Telset.id, Jakarta – Para astronom telah menangkap gambar-gambar jenis galaksi langka yang dijuluki cincin api kosmik yang ada sekitar 11 miliar tahun lalu. Galaksi R5519 itu diyakini sebagai cincin collissional.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Selasa (26/5/2020), cincin api kosmik collissional terbentuk ketika dua galaksi saling menabrak. Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.
{Baca juga: Matahari Lagi “Lockdown”, Siap-siap Cuaca Beku dan Gempa}
Galaksi memiliki massa yang sama dengan Bima Sakti, tetapi tidak seperti galaksi spiral kita. Para astronom menyebut bahwa galaksi R5119 punya lubang besar di tengah sehingga menyerupai sebuah donat raksasa.
“Objek itu sangat aneh. Kami belum pernah melihatnya. Galaksi R5119 ada di alam semesta yang sangat awal atau tiga miliar tahun setelah Big Bang,” kata ketua peneliti, Tiantian Yuan, dari Pusat Keunggulan Australia.
Ia menambahkan bahwa para peneliti berhasil menemukan galaksi langka tersebut menggunakan data-data dari WM Keck Observatory di Hawaii dan gambar yang direkam oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA.
Beberapa hari lalu, untuk kali pertama, astronom menjadi saksi kelahiran planet baru. Mereka berhasil melakukannya berkat pengamatan menggunakan Very Large Telescope dari European Southern Observatory.
{Baca juga: Pertama Kalinya! Astronom Saksikan Kelahiran Planet Baru}
Selama ini, orang-orang, termasuk astronom, masih penasaran dengan proses pembentukan alam semesta. Ada yang berpikir bahwa planet tiba-tiba muncul begitu saja dan tidak berkurang maupun bertambah banyak.
Namun, semua terjawab setelah para astronom melakukan pengamatan menggunakan Very Large Telescope dari European Southern Observatory. Jawaban atas teka-teki pembentukan planet pun terjawab lunas.
Dalam pengamatan yang dilakukan, para astronom dapat menyaksikan secara baik kelahiran planet baru lewat pemandangan pusaran debu dan gas berputar. [SN/HBS]