Telset.id, Jakarta – China berhasil menyelesaikan tes pendaratan penting menjelang misi Mars pada tahun depan. Negara tersebut melakukannya di provinsi Hebei Utara pada Kamis (14/11) waktu setempat.
Uji coba pendaratan tersebut dilakukan menjelang misi eksplorasi tanpa awak bersejarah ke Mars pada tahun depan.
“Ya, China sudah berada di jalur untuk melakukan misi ke Mars,” tegas Zhang Kejian, Kepala Administrasi Luar Angkasa Nasional China, di hadapan para diplomat asing dan media sebelum uji coba pendaratan.
{Baca juga: Elon Musk: Butuh 20 Tahun Bangun Kota Mandiri di Mars}
Pendarat Mars menjalani uji coba penghindaran melayang dan rintangan di sebuah situs luas di Huailai, barat laut Beijing. Situs itu dipenuhi gundukan batu kecil untuk menyimulasikan medan yang tidak rata di Mars.
“Medan tersebut harus ditelusuri oleh pendarat saat turun ke permukaan planet. Pada 2016, China secara resmi memulai pekerjaan misi eksplorasi Mars. Saat ini, semua pekerjaan berjalan dengan lancar,” kata Zhang.
Tes penghindaran melayang danrintang untuk pendaratan misi Mars yang dilakukan oleh China merupakan bagian penting dari proses pembangunan. Sesuai jadwal, misi eksplorasi Mars pertama China akan berlangsung 2020.
{Baca juga: Ilmuwan Ceko Panen Sayuran dari Kebun di ‘Planet Mars’}
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Jumat (15/11/2019), China telah mengembangkan roket Long March 5 nan kuat untuk mengangkut probe ke Mars pada 2020. Perjalanan ke Mars butuh waktu sekitar tujuh bulan.
Lain hal, pendaratan hanya akan memakan waktu tujuh menit. Namun demikian, pendaratan akan menjadi tahap terberat dan paling menantang. China merasa lebih siap ketimbang negara lain untuk melakukan misi serupa.
Sebelumnya, perusahaan swasta asal Beijing, China, OneSpace Technologies, berhasil meluncurkan roket OS-X, Rabu (16/5) waktu setempat. Menurut laporan, roket itu meluncur sejauh 170 mil dengan ketinggian 25 mil sebelum jatuh ke lagi Bumi.
Dilansir Engadget, peluncuran tersebut merupakan uji coba pertama sebelum OneSpace Technologies menggunakan roket OS-X sebagai sarana bisnis untuk mengirim satelit-satelit kecil ke luar angkasa. Uji coba itu pun dinilai tidak mengalami kendala berarti. (SN/FHP)
Sumber: New York Post