JAKARTA – Tidak banyak yang tahu bagaimana kisah awalnya keterpurukan BlackBerry seperti saat ini. Sebuah buku yang baru dirilis berjudul “Losing the Signal” sedikit mengungkap perjalan kisah BlackBerry yang “tergilas” oleh kehadiran iPhone pada tahun 2007 lalu.
BlackBerry yang dulu masih menggunakan nama Research In Motion (RIM) sempat menjadi penguasa pasar smartphone dunia dengan produk-produk smartphone bergaya keyboard QWERTY. Sayangnya, BlackBerry tidak bisa mempertahankan hegemony-nya saat Steve Jobs dengan Apple-nya menelurkan iPhone generasi pertama di tahun 2007.
Buku Losing the Signal cukup menarik untuk dibaca. Dan pada hari Jumat lalu (22/5), Wall Street Journal membuat nukilan tentang buku Losing the Signal tersebut. Dalam buku yang ditulis oleh Jacquie McNish dan Sean Silcoff itu tidak hanya membahas BlackBerry, tetapi juga debut iPhone di tahun 2007 dan dampaknya terhadap orang-orang di internal BlackBerry.
Beberapa point menarik yang bisa kita ambil dari nukilan buku Losing the Signal yang ditulis Wall Street Journal ini adalah ketika para petinggi BlackBerry tidak menyadari bahwa iPhone merupakan ancaman serius bagi masa depan mereka. Bahkan, seperti ditulis dalam buku itu, para petinggi BlackBerry tidak punya ide untuk membendung kehadiran iPhone.
Kisah menarik ini diawali saat salah satu pendiri BlackBerry yang juga sebagai co-CEO, Mike Lazaridis, sedang berolahraga di rumahnya sambil menonton Steve Jobs yang telah merilis smartphone baru Apple. Melihat itu, Lazaridis cukup takjub dan dia pun bertanya-tanya sendiri, “Bagaimana mereka bisa melakukannya?”
Keesokan harinya, Mike segera mengajak co-CEO BlackBerry lainnya, Jim Balsille, untuk mendiskusikan soal iPhone. “Jim, aku ingin kamu lihat ini,” katanya sambil menunjukkan webcast rilis iPhone. “Mereka menempatkan full web browser di benda itu [iPhone]. [Padahal] operator seluler tidak membolehkan kita memasukkan web browser ke produk-produk kita,” kata Lazaridis.
Setelah melihat hal tersebut, pikiran pertama yang ada di kepala Jim adalah, RIM akan kehilangan konsumen dari operator seluler AT&T, “Apple memberi penawaran yang lebih baik. Kita sebelumnya tidak pernah diperbolehkan melakukan itu. Pasar AS akan lebih sulit,” ujar Jim.
“Orang-orang ini (Apple) sangat-sangat pandai. Ini berbeda,” sahut Mike.
“It’s OK — kita akan baik-baik saja,” jawab Jim coba menenangkan Mike..
Lanjutkan ke halaman berikutnya