Perusahaan otomotif asal Tiongkok, BYD, kembali membuat terobosan besar dalam industri mobil listrik. Pada Senin, 18 Maret 2025, BYD mengumumkan sistem baterai baru yang diklaim mampu mengisi daya mobil listrik hanya dalam waktu lima menit. Kecepatan pengisian ini setara dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bahan bakar mobil konvensional. Inovasi ini menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan utama yang dihadapi oleh industri mobil listrik, yaitu waktu pengisian daya yang lama.
BYD vs Tesla: Persaingan Ketat di Pasar Mobil Listrik
BYD, yang kini menjadi produsen mobil listrik terkemuka di Tiongkok, terus menantang dominasi Tesla. Dengan sistem baterai barunya, BYD mengklaim dapat memberikan jarak tempuh hingga 249 mil (sekitar 400 km) hanya dalam lima menit. Sebagai perbandingan, Tesla, yang dikenal dengan teknologi Supercharger-nya, membutuhkan waktu 15 menit untuk menambah jarak tempuh sejauh 170 mil (sekitar 273 km).
Elon Musk, CEO Tesla, sebelumnya telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan baterai in-house untuk meningkatkan jarak tempuh dan performa kendaraan listriknya. Namun, baterai 4860 yang dikembangkan Tesla belum memenuhi harapan. Sementara itu, BYD terus melaju dengan inovasi yang mengesankan, membuat sahamnya melonjak hingga mencapai valuasi pasar sekitar $158 miliar, naik 58% sejak awal tahun 2025.
Kekhawatiran atas Pengisian Daya Cepat
Meskipun teknologi pengisian daya cepat ini menjanjikan, beberapa pihak mengkhawatirkan dampaknya terhadap umur baterai. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pengisian daya cepat dapat memperpendek masa pakai baterai mobil listrik. CEO CATL, produsen baterai terkemuka di Tiongkok, bahkan pernah menyatakan dalam wawancara dengan Reuters bahwa Elon Musk “tidak tahu cara membuat baterai.”
Sejarah BYD dan Ekspansi Global
BYD didirikan pada tahun 1995 sebagai perusahaan manufaktur baterai sebelum akhirnya memasuki pasar otomotif. Perusahaan ini menyadari bahwa masa depan mobil terletak pada kendaraan listrik yang dilengkapi dengan teknologi canggih. Selain memproduksi mobil listrik, BYD juga merakit iPad untuk Apple. Dengan portofolio produk yang beragam, BYD menawarkan mobil listrik dengan harga terjangkau, seperti model Seagull yang dibanderol mulai dari $9.700.
BYD juga aktif melakukan ekspansi ke pasar global, termasuk Eropa dan Amerika Selatan. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi BYD sebagai pemain global, tetapi juga meningkatkan citra Tiongkok di mata dunia dengan menciptakan lapangan kerja lokal dan membuktikan keberhasilan di luar pasar domestik.
Tantangan Industri Mobil Listrik
Transisi ke mobil listrik tidak berjalan mulus. Infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas dan seringkali tidak berfungsi menjadi kendala utama. Infrastruktur untuk kendaraan berbahan bakar minyak telah dibangun selama puluhan tahun, sehingga wajar jika infrastruktur mobil listrik membutuhkan waktu untuk mencapai tingkat kematangan yang sama.
Kemampuan pengisian daya cepat seperti yang ditawarkan BYD dapat menjadi solusi bagi pengemudi yang tidak ingin menghabiskan waktu lama di stasiun pengisian. Selain itu, BYD juga mengumumkan rencana untuk menambahkan fitur self-driving canggih ke semua kendaraannya, yang telah mendapat pujian dari para pengulas.
Masa Depan Tesla dan Tantangan yang Dihadapi
Sementara BYD terus melaju, Tesla menghadapi tantangan serius. Penjualan Tesla menurun secara global, dengan margin keuntungan yang lebih rendah dibandingkan BMW. Jajaran produk Tesla juga dianggap sudah ketinggalan zaman, dan teknologi otonomi penuh yang dijanjikan masih jauh dari kenyataan. Saham Tesla telah turun 40% sejak awal tahun 2025, sebagian karena kontroversi keterlibatan Elon Musk dalam pemerintahan Trump.
Musk tampaknya lebih fokus pada proyek-proyek seperti robotika dan mobil otonom untuk mempertahankan valuasi Tesla. Namun, banyak yang berpendapat bahwa Tesla bisa lebih maju jika memiliki CEO yang sepenuhnya fokus pada pengembangan perusahaan, bukan terlibat dalam politik.
Kesimpulan
Inovasi BYD dalam teknologi baterai dan pengisian daya cepat menandakan babak baru dalam persaingan mobil listrik global. Dengan harga yang kompetitif, performa baterai yang unggul, dan rencana ekspansi yang ambisius, BYD semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri. Sementara itu, Tesla perlu berbenah jika ingin kembali memimpin pasar yang kini semakin kompetitif.