Telset.id, Jakarta – Putra Mahkota Samsung Jay Y. Lee kembali berurusan dengan pihak pengadilan. Bos Samsung ditangkap atas tuduhan skandal merger perusahaan, berupa penipuan laporan keuangan dan manipulasi harga saham.
Seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (8/6/2020), setelah sebelumnya sempat mendekam dipenjara selama setahun, bos Samsung ditangkap pada Kamis (04/06/2020) dan muncul di pengadilan Seoul pada Senin (08/06/2020).
Kehadiran Lee ke pengadilan karena Jaksa Korsel menuduh Lee terlibat dalam transaksi ilegal dan manipulasi saham dalam kasus merger perusahaan antara Samsung C&T dan Cheil Industries di tahun 2015.
{Baca juga: Bos Samsung Indonesia Jadi Korban Polis Asuransi Macet Jiwasraya}
Jaksa juga menuduh Lee berperan dalam menggelembungkan nilai saham Samsung Biologics Co Ltd sehingga menganggap Cheil Industries sebagai pemilik saham utama.
Samsung pada Jumat (05/06), sebenarnya telah membantah tuduhan tersebut. Raksasa elektronik Korea Selatan itu menegaskan tuduhan tersebut tidak masuk akal.
Mereka menyesalkan penangkapan ini, karena menganggap penyelidikan tersebut dapat membebani manajemen Samsung yang sedang berjuang mengatasi ketidakpastian ekonomi saat pandemi Covid-19 serta perang dagang Amerika Serikat dan China.
Namun kasus ini tetap bergulir. Akhirnya Jaksa Korsel membuat surat perintah kepada pengadilan supaya Lee segera ditangkap dan kasus ini dibawa ke pengadilan.
Setelah persidangan selesai Lee harus ditahan untuk menunggu putusan hakim yang akan keluar pada hari ini atau Selasa (09/06/2020) mendatang.
Skandal Lee ini dinilai dapat merusak reputasi Samsung. Profesor Bisnis Korea Advanced Institute of Science & Technology, Chang Sea-Jin menyatakan jika kasus ini akan merusak reputasi Lee serta Samsung Group.
“Jika dia ditangkap, ini akan semakin merusak reputasi Lee dan Samsung. Akan ada lebih banyak pertanyaan tentang legitimasinya sebagai CEO dan penerus perusahaan, ”kata Chang Sea-jin.
{Baca juga: Terlibat Skandal, Korsel Perintahkan Bos Samsung Segera Ditangkap}
Lee sendiri sebelumnya pernah dipenjara selama satu tahun karena tersandung kasus gratifikasi, dengan tuduhan terlibat skandal penyuapan untuk merger perusahaan yang sama.
Lee dituduh memberikan kuda sebagai hadiah kepada anak perempuan dari orang kepercayaan mantan Presiden Park Geun-hye. Tujuannya untuk mendapatkan dukungan pemerintah dalam melakukan merger perusahaan. [NM/HBS]
Realbola Sportbook terbaik di indonesia