JAKARTA – Pamor yang kian meredup tidak lantas membuat BlackBerry pesimis untuk bisa kembali merasakan manisnya sebuah keberhasilan. Dalam pemaparan laporan laba perusahaan, CEO BlackBerry John Chen masih optimis ponsel masih akan mendatangkan keuntungan.
Perusahaan asal Waterloo, Kanada ini menyebut dalam kurun waktu tiga bulan atau hingga akhir kuartal pertama 2015 hanya menjual 1,6 juta unit ponsel. Jumlah ini tertinggal jauh jika dibandingkan Apple yang bisa memasakan hingga 61,2 juta unit iPhone pada kuartal kemarin.
Merosotnya angka penjualan perangkat disebut Chen merupakan salah satu fokus perusahaan disamping klien korporat yang merupakan kunci utama bisnis perusahaan.
Seperti diketahui hingga kini perangkat BlackBerry dianggap memiliki tingkat keamanan paling baik oleh sejumlah kalangan perusahaan hingga pemerintahan.
“Jika Anda melihat kalangan tentara Amerika, mereka semua masih memercayakan keamanan data pada kami. Jika saya menyebut tidak akan ada lagi ponsel, saya akan kehilangan akun. Pertanyaannya searang bagaimana mendatangkan keuntungan pada lini ponsel di kalangan itu?” ucap Chen, sebagaimana dilansir Business Insider, Rabu (20/5/2015).
Pria asal Taiwan ini memang tidak dapat memungkiri jika pangsa pasar kini mulai beralih pada merek Apple dan sejumlah rekanan Google yang mengadopsi Android.
Namun Chen yakin dirinya dapat memberikan keuntungan terutama dalam hal keamanan data tingkat tinggi untuk consume dan itulah salah satu keuntungan bisnis ponsel.
Dalam kesempatan tersebut Chen memang tidak menyebutkan secara gambling strategi apa yang akan diterapkan untuk kembali mengharumkan nama perusahaan yang identik dengan ponsel berpapan ketik Qwerty itu.
Ia memastikan akan meneruskan fokus perusahaan pada sistem keamanan data dan memproduksi perangkat dengan tampilan unik, seperti salah satunya BlackBerry Passport.[EA/HBS]