Jakarta – Kita coba tinggalkan sejenak membahas soal masalah himpitan ekonomi yang kini tengah dialami BlackBerry. Karena dibalik itu, ada sebuah kisah menarik dari Kutub Utara tentang handset BlackBerry.
Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa di bagian paling Utara dari Bumi yang kita tinggali ini terdapat wilayah yang sangat ekstrim, yaitu Kutub Utara. Kanada merupakan negara yang sebagian wilayahnya masuk wilayah Kutub Utara yang bercuaca ekstrim.
Cerita ini bermula dari perjalanan seorang yang bernama Max Salman yang mengunjungi Resolute Bay di Nunavut, salah satu daerah paling Utara Kanada.
Dalam laporannya yang dilansir n4bb, Jumat (18/10), Salman mengatakan bahwa selama beberapa pekan ia menghabiskan waktunya di daerah bercuaca ekstrim tersebut untuk berlibur dan menerbangkan pesawat bersama beberapa orang temannya.
Daerah Nunavut sebenarnya masih berpenghuni alias masih ada penduduk yang tinggal di sana. Namun karena lokasinya yang terpencil di wilayah Kutub Utara, membuat daerah tersebut sangat minim untuk mendapatkan akses telekomunikasi, termasuk Internet.
Salman mengungkapkan, jangkauan seluler sangat sulit ditembus, begitu juga jaringan Internet sangat lambat. Namun Salman cukup beruntung karena ternyata dia masih bisa berkomunikasi dengan teman-temannya di luar Nunavut menggunakan smartphone BlackBerry DevQ miliknya.
Alhasil, dia mengatakan handset BlackBerry DevQ yang digunakannya sangat membantunya untuk berkomunikasi karena ponselnya itu tidak mengalami banyak masalah. Bahkan dia mengaku bisa lebih cepat menggunakan Facebook dari handset BlackBerry dibanding ia menggunakan laptopnya.
Sementara teman-temannya yang menggunakan ponsel Android dan iPhone justru mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Temannya sering mengeluhkan soal borosnya baterai dan seringnya shutdown (tiba-tiba mati) saat kondisi cuaca dingin.
Teman-temannya yang menggunakan perangkat Android dan iPhone juga harus kecewa karena tidak bisa memotret moment-moment indah dan juga ketika mencoba untuk mengambil gambar dari beruang kutub. Sementara Salman selalu mendapatkan gambar yang sempurna dengan menggunakan fitur Time Shift .
Tak hanya itu, Salman juga mengatakan masih bisa chatting via BBM yang tetap berfungsi dalam speed Internet yang hanya 8kb/s. Sementara temannya yang menggunakan iPhone tak bisa berbuat banyak karena layanan iMessage di iPhone tak dapat berfungsi baik dalam kecepatan Internet yang sama. Hal itu menunjukan keunggulan kompresi data BlackBerry.
Salman (dan juga mungkin Anda pencinta BlackBerry) bisa sedikit tersenyum bangga, karena handset BlackBerry terbukti masih lebih tangguh dibanding ponsel Android dan iPhone saat berada di Kutub Utara.
Menurut Salman, membandingkan performa BlackBerry dengan ponsel Android dan iPhone di Kutub Utara seperti membandingkan sebuah Jeep Wrangler vs Toyota Yaris. Meski keduanya dilengkapi satu set roda tetapi hanya satu yang mampu bergerak maju.
Well, BlackBerry sekarang memang kalah bersaing dengan Android dan iPhone dihampir semua wilayah di dunia. Namun, dengan cerita ini, kita jadi tahu ternyata masih ada wilayah di belahan bumi ini yang bisa dikuasai BlackBerry, yaitu di Kutub Utara..[HBS]