Jakarta – Semakin meningkatnya pertumbuhan pasar TV berbayar di Indonesia, menjadi salah satu alasan PT Supra Primatama Nusantara untuk ikut terjun ke bisnis ini. Melalui bendera Biznet Networks, operator telekomunikasi fixed line serta multimedia ini meluncurkan layanan TV Kabel dengan merek ‘max3’ di Bali.
Adi Kusma, Presiden Direktur Biznet Networks mengatakan, mulai saat ini masyarakat di Bali sudah bisa menikmati layanan max3 berupa Internet +TV Kabel.
“Layanan Broadband Internet Bonus TV Kabel berkualitas HD ini merupakan inovasi terbaru dari Biznet Networks. Kami merupakan perusahaan yang pertama menghadirkan layanan TV Kabel dengan kualitas HD di Bali,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/9).
Dia menyebutkan, hingga akhir tahun 2013, Biznet Networks optimis bisa mendapatkan 1.000 pelanggan max3 dengan jumlah 5.000 homepass yang dibangun dengan menyasar segmen perumahan, apartemen dan villa.
“Saat ini layanan max3 dapat dinikmati di beberapa wilayah di Seminyak, Ubud, Kerobokan, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, dan Jimbaran,” terang Adi.
Sementara untuk market hotel, serviced apartment, rumah sakit dan asrama, Biznet juga memiliki layanan max3 hospitality solution, yang merupakan layanan solusi yang terintegrasi antara jaringan Biznet Dedicated Line dengan layanan max3 Cable TV.
“RIMBA Jimbaran Hotel, yang akan dibuka pada tanggal 18 September 2013, merupakan hotel pertama di Bali yang menggunakan solusi max3 hospitality solution,” sebutnya.
Potensi pertumbuhan industri TV berbayar di Indonesia memang masih cukup menjanjikan. Cable & Satellite Broadcasting Association of Asia (CASBAA) memproyeksikan, tahun ini pelanggan TV berbayar di Indonesia bakal mencapai 5 juta pelanggan.
Industri TV berbayar di Indonesia memang masih belum tergarap dengan maksimal. Hal itu dapat dilihat dari laporan Media Partners Asia (MPA-sebuah lembaga riset TV di Singapura), saat ini di Indonesia ada sekitar 60 juta rumah tangga dan baru 40 juta rumah tangga yang memiliki TV.
Namun dari jumlah tersebut, baru 2-3 juta pelanggan saja yang berlangganan TV berbayar. Artinya sekitar 37-38 juta rumah tangga hanya menggunakan tayangan TV free to air.[HBS]