Jakarta – Untuk standar radio yang belum ditetapkan secara resmi, generasi kelima atau 5G tampaknya telah mengumpulkan banyak minat dari berbagai operator untuk menciptakan infrastruktur tersebut.
Sebagai informasi, sebagian besar perusahaan-perusahaan telekomunikasi di dunia telah menargetkan pada tahun 2020 sebagai peluncuran komersial pertama dari 5G, dan hampir pasti infrastrukurnya akan berawal dari Asia.
Sedangkan Amerika Serikat yang sebenarnya gudangnya perusahaan raksasa teknologi berskala globak, tampaknya justru belum tentu menjadi pasar terkemuka dengan kemajuan teknologi seperti itu.
Scott Migaldi, Senior Research Scientist Sprint mengatakan, bahwa ia mengharapkan NTT DoCoMo dari Jepang atau SK Telecom dari Korea Selatan yang akan meluncurkan teknologi 5G untuk pertama kalinya. Namun ia tidak memprediksi AS akan meluncurkan 5G secara komersial setidaknya setelah tahun 2020.
Lain halnya dengan Verizon, provider ini mengambil langkah yang berlawanan dengan pemerintah AS. Mereka akan memulai uji jaringan 5G pada tahun 2016 dan berencana untuk melakukan penyebaran komersial secara terbatas satu tahun setelahnya. Nantinya, hasil ini diharapkan bisa menjadi standar 5G di Amerika Serikat. Demikian dilansir dari Phone Arena, (19/10).
Sebagai informasi, sebagian besar perusahaan telekomunikasi meyakini bahwa 5G akan memberikan kecepatan data 10x lebih baik dibandingkan dengan jaringan LTE dan LTE-A yang ada saat ini dan tentunya dengan latensi yang lebih rendah.
Ketua FCC Tom Wheeler disebutkan akan menjadi orang yang bertugas menerbitkan aturan penggunaan 5G pada spektrum ultra-tinggi 24GHz dan lebih tinggi.
Kita tunggu saja, siapa yang akan lebih dulu memulai penetrasi pada jaringan generasi kelima ini. Apakah Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat atau mungkin China yang diam-diam telah mempersiapkannya. [AK/IF]