Hobi mainan pesawat
Yang tak kalah menarik dari cerita kesuksesan Frank adalah, bagaimana awal mula ia merintis usahanya dalam bisnis drone. Frank mulai merintis usaha bisnis drone sejak tahun 2006. Pria yang memang sejak kecil hobi dengan permainan pesawat terbang ini disebut-sebut sebagai salah satu penyebar virus drone.
“DJI Innovations memulai pasar unmanned aerial vehicle (UAV) sebagai hobi, dan sekarang para pesaingnya coba mengejar,” kata analis dari Frost & Sullivan, Michael Blades.
Dikisahkan Frank, ia mengaku sejak kecil sudah sangat suka dengan benda atau permainan pesawat terbang. Pria kelahiran tahun 1980 ini terobsesi dengan helikopter setelah membaca sebuah komik tentang petualangan helikopter berwarna merah.
Sejak membaca komik tersebut, dia terobsesi ingin memiliki sebuah perangkat terbang yang dilengkapi kamera, yang akan mengikutinya kemana saja dia pergi. Dari sinilah dia kemudian menjadi sangat suka mengutak-atik helikopter mainan dengan remote kontrol, bahkan ia bisa merakitnya sendiri. Saat kuliah, helikopter mainan yang dibuatnya bahkan dibeli orang cukup mahal.
“Aku menyelesaikan proyek kuliah membuat helikopter pertama pada tahun 2005. Kemudian aku mendirikan perusahaan ini di tahun 2006. Saat itu, aku membuat video helikopter tersebut dan rupanya ada orang yang tertarik saat melihatnya,” tutur Frank.
“Seseorang kemudian menghubungiku untuk membelinya. Aku pikir mendapat deal yang bagus karena berhasil menjualnya sekitar USD 6.000, padahal untuk membuatnya hanya butuh sekitar USD 2.000,” tambahnya, seperti dikutip telsetNews dari Forbes, Senin (10/5/2015).
Melihat bisnis drone menguntungkan, Frank kemudian terus mengembangkan usahanya. Meski di awal-awal usahanya sempat mengalami kendala, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Keuletannya berbuah manis. Kini DJI Innovations menjadi perusahaan yang menguasai 70% bisnis drone secara global, dan membuat Frank menjadi seorang miliuner.
Drone merek Phantom yang ia buat kini menjadi sangat populer di seluruh dunia. Menurut Forbes, saat ini sekitar 30% pendapatan DJI Innovations berasal dari Amerika Serikat, 30% dari Eropa, 30% dari Asia, dan sisanya dari Amerika Latin dan Afrika. [HBS]