Telset.id, Jakarta – iPhone dan iPad kalah dalam pertempuran melawan perangkat Android. Demikian sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan diagnostik ponsel Blancco Technology Group, yang mengklaim bahwa perangkat Apple kurang dapat diandalkan dan lebih sering mengalami kegagalan dibanding Android.
Hal ini dipicu oleh bug dalam update iOS 10. Adapun kegagalan itu, jika menurut laporan, mengacu pada aplikasi yang crash, kesulitan koneksi dan panas berlebih.
Sekitar 6% dari perangkat iOS mengalami kegagalan kinerja di kuartal ketiga 2016 dibandingkan dengan 47% dari perangkat Android, kata laporan itu. iPhone 6 adalah penyebab utama dengan tingkat kegagalan tertinggi, di angka 13%. Di posisi kedua dan ketiga ada iPhone 5S dan iPhone 6S, dengan angka masing-masing 9%.
Overheating atau panas berlebih disebut-sebut sebagai masalah paling umum yang dihadapi oleh pengguna iPhone, diikuti oleh aplikasi yang crash di angka 15% dan masalah headphone di angka 11%.
Aplikasi iOS yang sering crash adalah Instagram dengan 14%, diikuti oleh Snapchat di angka 12%. Independent Pokemon Go disebut sebagai “salah satu aplikasi iOS yang paling tidak stabil” pada kuartal ketiga.
“Jika perangkat iOS melebihi ambang batas suhu internal tertentu, bisa memiliki efek lanjutan pada aspek lain dari kinerja perangkat,” kata BTG dalam laporannya.
“Misalnya, terlalu panas dapat menyebabkan perangkat tidak lagi bisa diisi. Itu juga dapat menyebabkan tampilan layar redup atau menghitam sama sekali. Efek residual lain bisa berujung pada sinyal operator yang melemah atau lampu flash kamera sementara tidak aktif,” tambah perusahaan seperti dilansir ETTelecom, Senin (21/11).
Di sisi Android, Samsung memiliki tingkat tertinggi dari kegagalan perangkat pada 11 persen. Pengguna Android menderita masalah di USB dan baterai, yang menurut BTG paling utama disebabkan oleh aplikasi Pokemon Go.
“Pengisian baterai menempati daftar lima besar masalah performa yang mengganggu perangkat Android pada kuartal ketiga,” kata Richard Stiennon, kepala strategi di Blancco Technology Group.
Ia menambahkan, layar yang terjaga dan GPS yang hidup dalam rangka memainkan permainan virtual reality itu juga sangat menguras daya baterai perangkat. [IF/HBS]