Benamkan Chip di Tangan, Peneliti Ben Workman Jadi “Tony Stark”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Seorang peneliti keamanan siber di Utah telah “menempatkan” teknologi modern ke tangannya. Ben Workman, demikian dia dipanggil, telah mengubah dirinya menjadi Tony Stark di film “The Avengers” ke kehidupan nyata.

Menurut New York Post, seperti dikutip Telset.id, Jumat (27/12/2019), Workman menanamkan empat chip komputer ke dalam tubuhnya, yakni kunci Tesla di tangan kanan, magnet di tangan kiri, serta implan RFID dan NFC.

{Baca juga: Dua Lubang Hitam Supermasif “Nangkring” di Bima Sakti?}

Chip RFID dan NFC menggantikan beberapa fungsionalitas smartphone. Ia hanya menggunakan tangan untuk mengontrol perangkat pintar di rumah.

Ia juga memprogram satu tangan dengan lencana kerja. Dengan demikian, ia bisa menggesek untuk membuka pintu.

“Apa pun yang berkaitan dengan otomatisasi rumah bisa diprogram ke dalam chip saya,” kata ahli teknologi berusia 29 tahun asal Amerika Serikat itu.

Ben Workman mengatakan, proses tersebut dikenal sebagai biohacking, mirip dengan microchipping di hewan peliharaan.

“Kalau ditanya sakit atau nggak, jelas menyakitkan. Rasanya seperti terbakar meski sesaat,” ucapnya.

Magnet yang lebih besar dari implan lain mengakibatkan sedikit sensasi ketika ia menggerakkan tangan. Dan, implan kunci Tesla memungkinkannya untuk membuka pintu mobil hanya dengan bantuan gelombang.

“Butuh sayatan 5 milimeter menggunakan pisau bedah di punggung tangan. Saya harus mengirim kunci ke perusahaan bernama Dangerous Things untuk dilarutkan dalam asetat dan diberi polimer medis,” pungkasnya.

{Baca juga: Ilumuwan Ciptakan “Lengan Bionik” untuk Penderita Lumpuh}

Bicara soal penelitian dan tangan, sebelumnya peneliti lain juga berhasil mengembangkan “lengan bionik” dari elektroda berbobot ringan untuk penderita lumpuh.

Lengan bionik tersebut dapat dikenakan untuk memicu gerakan jari penderita lumpuh. Peneliti utama, Chad Bouton, mencoba menerangkan proses pembuatan sekaligus cara kerja temuan itu.

Ia mengatakan, tim mengembangkan selongsong lengan setelah menentukan aktivitas otak di daerah motorik selama bertahun-tahun.

Tim menyadari bahwa ada cara tepat untuk merangsang lengan dan mengisolasi gerakan jari-jari individu. [SN/IF]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI