Telset.id, Jakarta – Bank-bank besar Kanada ikut boikot Facebook, menyusul keputusan sejumlah korporasi serta para pegiat hak asasi manusia di Amerika Serikat. Mereka meminta Facebook memblokir pidato kebencian.
Lebih dari 400 merek telah menarik iklan di Facebook sebagai tanggapan atas kampanye Stop Hate for Profit, berawal dari kematian George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal akibat ditekan menggunakan kaki polisi, 25 Mei 2020.
{Baca juga: China Tak Akan Tinggal Diam Lihat Huawei “Dibantai” AS}
Royal Bank of Canada, Toronto-Dominion Bank, Bank of Nova Scotia, Bank of Montreal, National Bank of Canada, dan Canadian Imperial Bank of Commerce secara kompak menyatakan untuk boikot sementara Facebook per Juli 2020.
Desjardins Group, federasi serikat kredit terbesar Kanada, juga mengatakan di situs resmi akan setop sementara iklan di Facebook dan Instagram pada bulan ini, kecuali ada situasi luar biasa untuk berkomunikasi dengan anggota atau klien.
Menurut laporan Reuters, seperti dikutip Telset.id, Selasa (07/07/2020), mayoritas bank kakap asal Kanada mengambil keputusan tegas itu sebagai bentuk komitmen terhadap inklusi dan keragaman di tengah masyarakat, khususnya di AS.
Facebook telah membuka diri untuk audit hak-hak sipil dan melarang 250 organisasi supremasi kulit putih, termasuk di Instagram.
Kecerdasan buatan Facebook menindak hampir 90 persen pidato kebencian sebelum pengguna melapor ke raksasa jejaring sosial itu.
{Baca juga: Facebook Mau (Lagi) Bantu Pelaksanaan Pilpres 2020, Caranya?}
Beberapa bank asal Kanada mengaku sedang melanjutkan dialog dengan Facebook tentang perubahan yang dapat dilakukan.
Syaratnya, Facebook harus benar-benar komitmen mengurangi penyebaran pidato kebencian di platform. (SN/MF)