Telset.id, Jakarta – Hacker punya seribu cara untuk melakukan aksinya, baik untuk mencuri data atau memata-matai korban. Nah, mungkin belum banyak yang tahu, bahwa para hacker juga bisa memata-matai korban via mesin faks.
Berdasarkan hasil riset pada 2015 lalu, tak kurang dari 46,3 juta mesin faks masih digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 17 juta unit di antaranya dipakai di Amerika Serikat.
Karena dinilai tak lagi tren, mesin faks pun dianggap angin lalu oleh para pengguna. Perusahaan memakainya tanpa memedulikan risiko. Padahal, ada hacker atau peretas yang memanfaatkan faks untuk mendapatkan data.
Menurut ZDNet, para peneliti telah menemukan kelemahan dalam protokol komunikasi mesin faks yang bisa membahayakan jaringan perusahaan maupun konsumen. Hal itu terungkap pada ajang Def Con 26.
Check Point Malware Research Team Lead, Yaniv Balmas, dan peneliti keamanan Eyal Itkin mempresentasikan kelemahan mesin faks. Nomor mesin faks bisa ditemukan secara mudah. Siapapun bisa mendapatkannya di situs perusahaan.
Baca juga: Bobol Akun Tinder, Hacker “Kepoin” Pesawat Tempur Inggris
Nomor faks adalah satu-satunya hal yang dibutuhkan oleh peretas untuk memanfaatkan bug yang ada. Ketika nomor mesin faks berhasil didapatkan, peretas bisa mengirimkan gambar berisi kode jahat ke target sasaran.
Menurut para peneliti, di data gambar, peretas bisa menyelipkan kode malware, mulai ransomware, cryptominer, atau pun alat mata-mata. Kelemahan di protokol komunikasi mesin faks kemudian dimanfaatkan.
Peretas bakal menggunakannya untuk mengunggah malware ke memori mesin faks. Jika malware terpasang di memori mesin faks dan mesin terhubung ke jaringan, malware bisa menyebar dan menginfeksi sistem lain.
Baca juga: Awas “Bug” di WhatsApp, Hacker Bisa Kirim Pesan Palsu
Dalam kondisi speerti itu, peretas bisa memata-matai korban, mengganggu jalannya layanan korban atau bahkan mencuri informasi yang ada. Check Point mendemonstrasikan penemuan tersebut di mesin faks buatan Hewlet Packard. [BA/HBS]
Sumber: zdnet.com
