Telset.id, Jakarta – Para peneliti di perusahaan keamanan siber Israel, Checkpoint, telah menemukan celah keamanan atau bug di WhatsApp. Celah itu memungkinkan hacker atau peretas memodifikasi dan mengirim pesan palsu di aplikasi WhatsApp.
Checkpoint mengatakan, kerentanan di WhatsApp memberi peretas kemungkinan untuk mencegah dan memanipulasi pesan yang dikirim oleh orang-orang di dalam grup maupun obrolan pribadi. Peretas juga memungkinkan menyebar informasi yang salah.
Menurut Daily Mail, laporan kerentanan tersebut muncul karena whatsApp menjadi sorotan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi yang salah. Maklum, WhatsApp selama ini kerap digunakan untuk meneruskan pesan ke grup-grup lain.
Baca juga: Video Call Berempat di Group WhatsApp? Begini Caranya!
Sebagaimana diketahui, WhatsApp menjadi aplikasi yang membuat heboh masyarakat India. Belum lama ini, 20 warga India dibantai oleh massa yang mengamuk, dituduh menculik anak dan tuduhan kejahatan lain akibat pesan-pesan yang tersebar di WhatsApp.
“Kami meninjau secara seksama tentang masalah tersebut. Modusnya sama dengan mengubah email agar terlihat seperti sesuatu yang tidak pernah ditulis oleh seseorang,” kata WhatsApp melalui sebuah pernyataan.
Terkait kerentanan yang dituduhkan, pihak WhatsApp mengatakan “Klaim ini tidak ada hubungannya dengan keamanan enkripsi end-to-end, yang memastikan hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca pesan yang dikirim di WahtsApp”.
Baca juga: Peneliti Bikin Aplikasi Anti Hoax di WhatsApp, Seperti Apa?
Atas insiden di India, WhatsApp telah membatasi opsi pesan terusan (Forwarding) serta menambahkan label. Selain itu, WhatsApp juga membuat serangkain perubahan di obrolan grup guna meminimalisasi misinformasi. [BA/HBS]
Sumber: Dailymail