Telset.id, Jakarta – Perlombaan pengembangan aplikasi dengan menggunakan teknologi 5G untuk otomotif telah dimulai. Adalah Ericsson dan Audi yang berkolaborasi untuk mengimplementasikan teknologi 5G di industri otomotif.
Dilansir ZDNet, Jumat (3/8/2018), Ericsson telah mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Audi untuk penggunaan teknologi 5G pada produksi otomotif. Kerjasama ini merupakan upaya produsen mobil ini untuk mewujudkan pabrik pintar.
Ericsson dan Audi akan menggunakan laboratorium produksi di Gaimersheim, Jerman. Lab ini melakukan simulasi seperti digunakan di markasnya Ingolstadt untuk menjalankan uji coba lapangan, seperti robot produksi yang terhubung secara nirkabel ketika mengerjakan konstruksi bodi mobil.
Baca juga: Ericsson Perkenalkan Perangkat Lunak Jaringan 5G
Lab ini akan dilengkapi dengan jaringan 5G Ericsson, yang teknologinya akan dikaji untuk dipergunakan pada pabrik-pabrik Grup Audi lainnya.
CTO Ericsson Erik Ekudden mengatakan perusahaan akan menguji manufaktur nirkabel pintar serta kendaraan yang terhubung dengan teknologi 5G.
“Teknologi ini memungkinkan keluaran laju data yang lebih cepat dan kapasitas jaringan lebih banyak, serta menjanjikan ketersediaan yang sangat aman. Selain itu, latensi ultra rendah memastikan waktu respons yang cepat antara peralatan dalam sistem pabrik,” kata Ekudden.
Tahun lalu Ericsson juga melakukan uji coba mobil terhubung 5G dengan NTT DoCoMo, Intel, Denso dan Toyota, hingga mencapai kecepatan data 1 Gbps / 600Mbps untuk streaming video 4K dalam kendaraan yang terhubung dengan kecepatan 30km / jam.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Infrastruktur 5G di Kawasan Industri
Uji coba yang dilakukan di pantai Odaiba Tokyo pada November tahun lalu memanfaatkan Intel Go 5G Platform Otomotif dan ujung antena on board untuk uji coba mobil yang terhubung; BTS Ericsson dan teknologi cloud-RAN serta Lingkungan uji coba 5G NTT DoCoMo dan kendaraan Toyota Alphard.
Kelima perusahaan itu membentuk sebuah konsorsium data besar yang terhubung satu tahun lalu dengan tujuan menghubungkan jaringan komputasi awan untuk mendukung pemetaan real-time, bantuan mengemudi, dan layanan lainnya.
Pada Februari 2017 Ericsson meluncurkan Connected Vehicle Marketplace dan kini mengembangkan platform cloud perangkat lunak kendaraan otonom serta telah menguji mobil 5G yang terhubung di Amerika Serikat dengan Verizon.
Baca juga: Singapura Uji Coba 5G untuk Drone dan Mobil Otonom
“Pelanggan beralih ke teknologi baru untuk mengelola permintaan data yang terus meningkat dengan kualitas berkelanjutan dan tanpa meningkatkan biaya. Ini, bersama dengan akses nirkabel tetap, mewakili kasus bisnis pertama untuk 5G. Kami akan terus berinvestasi dalam mengamankan kepemimpinan di 5G, “kata CEO Ericsson Börje Ekholm Juli lalu.
Ericsson telah mengumpulkan US$ 370 juta atau mencapai Rp 5,3 triliun pada Desember lalu untuk mendukung kegiatan R & D 5G, mobile, dan Internet of Things (IoT). Menurut Ekholm, Ericsson melihat peningkatan permintaan untuk 5G pada kuartal terbaru. [WS/HBS]
Sumber: ZDNet