Asosiasi Software Bantah Definisi Kecanduan Game WHO

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Pada akhir tahun 2017 lalu, World Health Orgazination (WHO) mengumumkan penyakit baru bernama ‘Gaming Disorder’. Badan Kesehatan Dunia ini mengatakan penyakit tersebut merupakan penyakit mental yang menyerang para pecandu game.

Namun rupanya tidak semua orang sependapat dengan WHO. Salah satu pihak yang menolak definisi penyakit Gaming Disorder adalah Entertainment Software Association (ESA) atau asosiasi software hiburan. Menurut ESA, orang yang bermain game selama berjam-jam adalah orang yang mencintai dunia game.

[Baca juga: Kecanduan Game Merupakan Penyakit Baru]

“Sama seperti penggemar olah raga dan konsumen bentuk hiburan lain, gamer juga bergairah dan berdedikasi dengan waktu mereka. Setelah memikat para gamer selama lebih dari empat dekade, ada lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia menikmati permainan video,” tulis keterangan dari ESA, yang Telset.id kutip dari laman Ubergizmo.

“WHO tahu bahwa akal sehat dan penelitian yang obyektif membuktikan video game tidak menimbulkan kecanduan. Dengan menempatkan label resmi itu artinya secara sembarangan meremehkan masalah kesehatan mental yang sesungguhnya, seperti gangguan kecemasan sosial, yang mana harus mendapat perawatan medis. Karenanya kami mendorong WHO mengembalikan usulan tersebut,” tambah mereka.

Seperti diketahui, WHO telah mengeluarkan beberapa pertanyaan perihal kehidupan seorang gamer. Nantinya, jawaban ini akan dianalisis dan jika semua kriteria terpenuhi, maka sang gamer pun diklasifikasikan memiliki penyakit Gaming Disorder.

[Baca juga: Rumah Sakit Ini Pekerjakan “Suster Robot”]

WHO pun mengatakan, para gamer yang sudah terkena penyakit ini pun cenderung memprioritaskan bermain game di atas hal-hal lainnya. Maka tak jarang kita mendengar ada seorang gamer yang meninggal karena terlalu asyik bermain game.

Namun, seperti yang pernah kami bahas, bahwa tidak semua game membuat orang kecanduan dan membawa dampak negatif bagi para pemainnya. Di luar sana, masih banyak game yang bisa mengasah kemampuan otak bagi para pemainnya. [NC/HBS]

SourceUbergizmo

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI