Apple Berencana Gandeng Alibaba untuk AI, Legislator AS Khawatir

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda mengira Apple hanya akan berkolaborasi dengan OpenAI untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI), pikirkan lagi. Raksasa teknologi asal Cupertino ini dikabarkan sedang merencanakan kerja sama dengan Alibaba, perusahaan teknologi terkemuka China. Namun, rencana ini justru memicu kekhawatiran di kalangan legislator Amerika Serikat (AS).

Menurut laporan eksklusif The New York Times, pejabat Gedung Putih dan anggota House Select Committee on China telah mempertanyakan rencana Apple tersebut. Sumber yang dekat dengan pembahasan mengungkapkan, para eksekutif Apple tidak mampu memberikan jawaban memuaskan terkait potensi risiko keamanan data dalam kolaborasi ini. Alhasil, perusahaan yang dikenal dengan produk seperti AirPods Pro generasi terbaru ini mungkin akan menghadapi pengawasan ketat dari pemerintah AS.

Apple AI

Mengapa Alibaba Menjadi Sorotan?

Apple Intelligence, platform AI besutan Apple, saat ini hanya mengandalkan ChatGPT dari OpenAI. Namun, perusahaan berniat menambahkan lebih banyak model AI, termasuk kemungkinan melibatkan Alibaba. Langkah ini dinilai berisiko karena perusahaan China terkenal dengan pengawasan ketat terhadap data pengguna oleh pemerintah setempat.

Kekhawatiran utama AS berkisar pada potensi transfer data sensitif pengguna Apple ke Alibaba. Apalagi, China memiliki regulasi yang mewajibkan perusahaan lokal untuk berbagi data dengan otoritas jika diminta. Situasi ini mirip dengan kasus pabrik AirTag Apple yang sempat ramai diperbincangkan terkait kepatuhan terhadap regulasi lokal.

Dilema Apple di Pasar China

Apple menghadapi tantangan unik di China. Di satu sisi, perusahaan harus mematuhi regulasi ketat China yang melarang penggunaan model AI asing seperti ChatGPT. Di sisi lain, kerja sama dengan perusahaan lokal seperti Alibaba atau DeepSeek berpotensi menimbulkan masalah dengan pemerintah AS.

Sebelumnya, Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan DeepSeek sebagai alternatif untuk menyediakan fitur AI di iPhone yang dijual di China. Namun, langkah ini juga menuai kritik karena kekhawatiran akan keamanan data. Seperti halnya AirPods Max yang baru saja mendapatkan pembaruan fitur, Apple harus berhati-hati dalam mengambil keputusan strategis.

Dengan tekanan dari dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, Apple berada di persimpangan jalan. Apakah perusahaan akan mengutamakan kepentingan bisnis atau mempertimbangkan risiko geopolitik? Jawabannya mungkin akan menentukan masa depan Apple Intelligence dalam beberapa bulan mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI