Ini Tanda Anda Mengidap Nomophobia atau Kecanduan Smartphone

Telset.id, Jakarta –  Smartphone telah menjadi fenomena di ranah teknologi karena penggunaannya yang masif. Menurut hasil penelitian, setidaknya satu dari tiga orang di dunia telah menjadi pengguna smartphone. Namun dibalik segala kebaikannya, smartphone juga memiliki sisi kelam yang bernama Nomophobia. Apa itu Nomophobia?

Hasil survey Newzoo mengungkapkan, bahwa jumlah pengguna smartphone secara global akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2019, tercatat ada sekitar 3,2 miliar pengguna, atau naik 5,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah perangkat aktif yang dipakai mencapai 3,8 miliar unit.

Kalau lebih dirinci, China menjadi negara dengan jumlah pengguna smartphone terbesar di dunia. Negeri Tirai Bambu itu menguasai 27% dari total pengguna smartphone dunia.

Newzoo juga mencatat bahwa sepanjang tahun 2019 lalu, populasi pengguna yang aktif secara online di dunia sekitar 4,12 miliar pengguna. Jumlah tersebut akan terus meningkat setiap tahun.

Diperkirakan pada tahun 2022, jumlah pengguna smartphone akan mencapai 3,9 miliar pengguna. Pertumbuhan ini juga digerakkan oleh tingkat pertumbuhan yang pesat di beberapa negara berkembang, termasuk Timur Tengah dan Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna smartphone yang tinggi. Mengutip data dari Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI), bahwa pada tahun 2019 ada sekitar 170,6 juta pengguna ponsel di Indonesia, dari total populasi 269,6 juta penduduk Indonesia.

Ini artinya, sekitar 63,3 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai perangkat primer. Diprediksi, pada tahun 2025 setidaknya akan ada 89,2 persen populasi penduduk di Indonesia yang akan memanfaatkan beragam fitur di smartphone.

Angka tersebut merujuk pada prediksi dalam kurun waktu enam tahun (2019-2025), terkait penetrasi pasar ponsel di Indonesia yang bakal tumbuh 25,9 persen.

Smartphone Mengubah Manusia

Teknologi di smartphone memang telah membuat dunia semakin kecil, karena hampir semuanya bisa Anda dapatkan via ponsel. Mencari informasi berita, mengecek saldo rekening, mengirimkan dan menerima email, beriteraksi di social media, memotret, dll, semuanya bisa dilakukan dengan smartphone.

Tanpa Anda sadari, perubahan perilaku akibat penggunaan ponsel sudah Anda alami sendiri. Perubahan perilaku ini bahkan tanpa memandang usia, jenis kelamin, etnis, karir atau status sosial ekonomi.

Nomophobia
Ilustrasi orang kecanduan smartphone (Foto: Istimewa)

Hampir di semua tempat kita melihat orang tak bisa lepas dari perangkat smartphone-nya. Dari sejak bangun tidur dipagi hari, hingga mau tidur di malam hari, orang masih tetap tak bisa lepas dari smartphone miliknya.

Bahkan kini ritual berdoa sebelum makan telah berubah, karena orang kini lebih suka mengambil smartphone untuk memotret makanannya untuk diposting di berbagai jejaring sosial. Ya, hal ini pasti sudah pernah Anda lakukan, bukan?

Anda pengguna HP tentu sudah merasakan bagaimana “besarnya cinta” Anda pada perangkat smartphone. Ponsel seakan tidak bisa lepas dari genggaman dan akan selalu menemani kemanapun Anda pergi, baik saat kerja, rapat, makan, tidur, bahkan saat mandi dan buang air besar.

Ada sebuah temuan menarik dari hasil penelitian yang dilakukan dua tahun lalu, dimana disebutkan bahwa sebanyak satu dari sepuluh pemilik smartphone di Amerika mengaku menggunakan perangkat smartphone mereka saat sedang berhubungan intim dengan pasangannya.

Nomophobia
Ilustrasi Nomophobia atau kecanduan smartphone (Foto: Istimewa)

[Baca juga: Duh, Satu dari Lima Orang Gunakan Smartphone Saat ML]

Tidak mengherankan bila ada survei yang menyatakan bahwa 12% pengguna smartphone percaya bahwa perangkat smartphone mereka menjadi “pihak ketiga” yang mengganggu hubungan keluarga maupun asmara.

Nomophobia

Anda merasa dunia ini sepi saat perangkat smartphone ketinggalan atau hilang. Yup, manusia telah “jatuh cinta setengah mati” kepada perangkat ponsel pintarnya. Keresahan yang berlebihan ketika kehilangan smartphone merupakan ciri-ciri utama dari orang yang terkena Nomophobia.

Secara ringkas, Nomophobia adalah perasaan “ketidaknyamanan yang sangat ekstrim” ketika jauh atau tidak membawa smartphone dalam jangka waktu relatif pendek. Singkatnya, phobia yang membuat seseorang tak mau lepas dari smartphone.

Berdasarkan survei yang dilakukan Versapak, bahwa sekitar 41% orang di Inggris merasa tidak nyaman ketika jauh dari perangkat smartphone mereka, sementara 51% lainnya mengaku menderita “ketidaknyamanan yang sangat ekstrim” ketika jauh dari teknologi, seperti smartphone dan internet.

Data survei yang dilakukan Versapak

Menurut Leon Edwards, peneliti di Versapak, hilangnya hubungan dengan teknologi bisa meningkatkan stress karena takut ketinggalan berbagai informasi.

Survei lain dari SecurEnvoy mengungkapkan bahwa penderita Nomophobia sebagian besar dialami oleh para wanita dengan jumlah 70%, sementara untuk pria jumlahnya adalah 61%.

Kecanduan smartphone bahkan kini bisa disejajarkan dengan kecanduan merokok. Hal ini bisa dilihat dengan larangan-larangan penggunaan smartphone di beberapa tempat, seperti di bioskop, saat mengemudi, dan juga di SPBU.

Ilustrasi kecanduan ponsel (Foto: Istimewa)

Lalu, apa gejala dari orang yang telah mengidap Nomophobia?

  1. Selalu cemas saat tidak membawa smartphone
  2. Smartphone tak pernah lepas dari genggaman
  3. Tak pernah absen mengecek notifikasi yang baru masuk di smartphone
  4. Habiskan waktu internetan di smartphone secara berlebihan
  5. Merasakan getaran smartphone semu atau ‘phantom vibration’
  6. Sering melewatkan komunikasi dengan keluarga dan teman
  7. Kerap lupa hal-hal penting akibat pikiran fokus ke smartphone

Nah, apakah Anda mengalami gejala-gejala di atas? Celakanya, untuk bisa dikategorikan menderita Nomophobia, Anda cukup mengalami minimal 2 gejala dari 7 gejala yang disebutkan di atas.

{Baca juga: 3 Dampak Negatif Terlalu Sering Pakai Ponsel}

Lantas bagaimana bisa terlepas dari kecanduan smartphone atau Nomophobia? Cara termudah (meski diakui tidak mudah), Anda harus bisa menjadikan smartphone sebagai alat, bukan sebagai pendamping hidup yang harus ada di mana pun Anda berada.

Cobalah untuk mulai mengacuhkan notifikasi-notifikasi yang masuk ke smartphone Anda, dan rasakan bahwa dunia akan semakin indah tanpa harus memandang layar smartphone setiap detik. Sanggup? [HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI