JAKARTA – Di tengah gencarnya Apple menjual dua flagship terbarunya, iPhone 6 dan 6 Plus, terjadi sebuah “keanehan”, dimana justru penjualan iPhone 5s justru meningkat di pasaran.
Menurut analis dari Societe Generale, Andy Perkins, pada kuartal pertama tahun ini, penjualan iPhone 5s memberikan kontribusi penjualan sekitar 10 persen, sedangkan pada kuartal saat ini terjadi peningkatan hingga menjadi 20 persen.
Padahal, menurut Perkins, biasanya yang terjadi selama ini penjualan smartphone lawas tidak akan mungkin bisa kembali menguat ketika permintaan pasar sudah mulai menurun.
Seperti dilansir Business Insider, Jumat (10/4/2015), keanehan ini dikhawatirkan oleh Perkins sebagai tanda bahwa pasar sudah kehilangan minatnya terhadap dua iPhone model terbaru, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, dan mulai kembali melirik ke model lama.
Perkins menambahkan bahwa biasanya konsumen yang menginginkan iPhone dengan layar yang lebih lebar akan memilih untuk menunggu model terbaru yang akan dirilis sekitar akhir tahun ini.
Hal ini juga membuat Perkins mulai berpikir bahwa Apple Watch yang akan diintegrasikan dengan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, kemungkinan tidak akan memiliki pengaruh pada penjualan iPhone.
Lebih jauh Perkins mengatakan kemungkinan menguatnya mata uang dollar telah merusak harga penjualan rata-rata dari iPhone. Dia memperkirakan bahwa harga rata-rata iPhone menurun menjadi USD 651 di kuartal pertama tahun ini, dibandingkan harga di kuartal keempat 2014, yang mencapai USD 687. [HBS]